Khusus objek wisata yang ada di Desa Haratai berdasarkan hasil musyawarah desa setempat masih ditutup untuk sementara dari kunjungan masyarakat luar
Hulu Sungai Selatan (ANTARA) - Kawasan pariwisata Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, mulai menerima kunjungan wisata domestik maupun mancanegara dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Moh Zakir Maulidi, Sabtu, mengatakan secara umum objek wisata yang ada di desa-desa di Loksado sudah dapat dikunjungi, kecuali objek wisata di Desa Haratai.

"Khusus objek wisata yang ada di Desa Haratai berdasarkan hasil musyawarah desa setempat masih ditutup untuk sementara dari kunjungan masyarakat luar," katanya.

Dia menjelaskan, informasi para kepala desa se Kecamatan Loksado, mereka telah memetakan objek wisata yang memiliki daya tarik di setiap desa untuk dapat dikunjungi.

Peserta rapat koordinasi bersepakat bahwa pembukaan kawasan desa untuk kegiatan wisata harus disertai dengan penerapan standar protokol pencegahan penyebaran COVID-19, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Rakor ini merupakan langkah antisipatif yang dilakukan Disporapar setempat dalam menyikapi kondisi terkini, terkait dengan mulai bergeliatnya kunjungan wisata pada masa pandemi COVID-19 ke HSS, terutama ke kawasan pariwisata Loksado.

Dalam rapat koordinasi tersebut juga dibahas kondisi terkini status penyebaran COVID-19 di Hulu Sungai Selatan, Permintaan informasi status masing-masing desa, Pemetaan obyek dan layanan yang bisa di buka, dan menyepakati upaya penerapan protokol kesehatan pada layanan pariwisata.

Baca juga: Kalsel gelar 32 event pariwisata sedot kunjungan turis

Baca juga: Kalsel gelar 32 agenda pariwisata pada 2020

Baca juga: Kalsel alihkan sumber pendapatan daerah dari tambang ke pariwisata

Baca juga: Menpar perjuangan Geopark Meratus mendapatkan sertifikasi Unesco



 

Pewarta: Imam Hanafi/Fathurrahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020