Jakarta (ANTARA News) - Komandan Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara (GDN) Irwanto mengatakan, pihaknya tengah bersiap melanjutkan perjalanan menjelajahi delapan pulau terluar (terdepan) di wilayah Maluku dan sekitarnya.

"Kita masih menunggu cuaca bagus, kemungkinan 6-7 Januari 2010 kita berangkat ke Kota Dobo, ibukota Kabupaten Kepulauan Aru dan di sana bersiap untuk koordinasi menempuh perjalanan ekspedisi ke delapan pulau terdepan di sana," katanya yang dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Tim Ekspedisi GDN telah sebulan berada di wilayah Maluku untuk melakukan ekspedisi menjelajahi sedikitnya 28 pulau terdepan di wilayah timur Indonesia. Dari 28 pulau terdepan itu, sepuluh pulau di antaranya telah dijelajahi.

Irwanto yang masih berada di Tual, Maluku, itu mengatakan, setelah 2-3 hari berada di Kepulauan Aru untuk berkoordinasi, Tim Ekspedisi GDN akan bergerak ke arah selatan dan timur Kepulauan Aru. "Ada delapan pulau yang akan dijelajahi di sana," katanya.

Setelah dari wilayah Maluku, lanjut Irwanto, Tim Ekspedisi GDN akan bergerak ke wilayah Papua untuk menjelajahi sepuluh pulau lagi. Kita perkirakan, untuk ekspedisi wilayah timur Indonesia ini akan selesai sekitar Maret 2009," ujarnya.

Dari sepuluh pulau yang dijelajahi di wilayah timur Indonesia itu, hanya tiga pulau yang tidak berpenghuni," katanya seraya menambahkan, pulau-pulau terdepan di wilayah timur itu berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia.

Sementara itu, secara terpisah Ketua I Tim Ekspedisi GDN Ipong Witono mengatakan, Tim mulai menjelajahi 92 pulau terdepan di Indonesia sejak Mei 2008 yang dimulai dari wilayah barat Indonesia. Pulau-pulau terdepan itu berbatasan dengan sepuluh negara tetangga.

Dalam perjalanan selama sekitar 100 hari di wilayah barat, katanya, Tim berhasil menjelajahi 40 pulau terdepan, dengan menggunakan Kapal Motor Deklarasi Juanda, yang merupakan sumbangan dari masyarakat.

Sedangkan di wilayah tengah, Tim Ekspedisi GDN menjelajahi 24 pulau terluar yang selesai pada akhir 2009 dalam waktu 90 hari perjalanan. Untuk menjelajahi pulau terdepan di wilayah tengah itu, Tim menggunakan sarana transportasi umum yang biasa dipakai para nelayan.

Kini, lanjut Ipong, Tim Ekspedisi sudah sekitar satu bulan bergerak menjelajahi 28 pulau terdepan yang tersisa di wilayah timur Indonesia dan diperkirakan akan selesai pada Maret 2010.

Untuk menjelajahi pulau terdepan di wilayah itu, Tim menggunakan Kapal Pinisi Cinta Laut milik Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tim Ekspedisi GDN terbentuk atas inisiatif organisasi pecinta lingkungan "Wanadri" dan kelompok budaya "Rumah Nusantara", yang kemudian menggagas untuk melakukan perjalanan ekspedisi ke pulau-pulau terluar atau terdepan Nusantara.

Kegiatan ekspedisi itu juga didukung Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perhubungan, TNI AL, Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional), Medco Energi, dan sejumlah media massa.

"Kami lebih suka menyebut `pulau terdepan` daripada `pulau terluar`, karena dalam perspektif kami, pulau-pulau terdepan itu adalah beranda `rumah` kita yang harus kita urus dan jaga keamanannya, termasuk perhatian soal infrastruktur, ekonomi dan pembangunannya," katanya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010