Jakarta (ANTARA) - Miguel Oliveira telah memperkirakan jika pertarungan di tikungan terakhir Sirkuit Red Bull Ring bakal menentukan siapa juara di GP Styria, dan ia dengan cerdik menunggu kesempatan itu untuk mencuri kemenangan di Spielberg, Austria, Minggu.

Oliveira menjuarai seri kelima MotoGP itu setelah memanfaatkan kesalahan Jack Miller dan Pol Espargaro yang melebar di tikungan terakhir ketika bertarung untuk posisi terdepan.

Sang pebalap KTM bernomor 88 itu langsung tancap gas untuk menyentuh garis finis pertama kalinya, 0,316 detik di depan pebalap tim Pramac Racing itu.

"Ini murni balapan," kata Oliveira seperti dilansir laman resmi MotoGP.

Baca juga: Oliveira klaim kemenangan perdana MotoGP di Spielberg

Kemenangan yang diwarnai drama karena balapan sempat dihentikan dan start ulang menyusul terjatuhnya Maverick Vinales di lap ke-16, sementara motor Yamaha-nya menabrak pagar pembatas dan terbakar di pinggir trek.

Balapan restart dengan 12 lap tersisa dan Oliveira seakan mendapatkan kesempatan kedua, sekaligus untuk membalas kekecewaannya akhir pekan lalu di saat ia dan Espargaro terlibat senggolan dan gagal menyelesaikan lomba.

"Aku senang kami mendapat kesempatan kedua karena aku dapat mengganti ban depan. Aku mulai dengan ban depan medium tapi aku merasa itu bukan lah pilihan yang tepat.

"Dan ketika kami berhenti, kami menggantinya dengan ban hard dan langsung terasa lebih baik, memungkinkan aku berada di depan dan bertarung untuk podium."

Baca juga: Espargaro siapkan strategi atasi ancaman Ducati di Spielberg

"Di beberapa tikungan terakhir aku hanya mengambil keuntungan dari pertarungan yang terjadi di depanku.

"Aku tahu di sini, di Spielberg, di beberapa tikungan terakhir jika pebalap sangat ketat mereka akan mencobanya.

"Melihat Jack dan Pol aku tahu jika mereka akan sedikit terlibat pertarungan dan aku hanya berpikir 'OK aku akan bertahan di sini dan berada di jalurku,' menyiapkan jalur keluar. Dan menyentuh garis finis sangatlah emosional, sangat senang," kata pebalap berusia 25 tahun itu.

Oliveira sekaligus menciptakan sejarah sebagai pebalap Portugal pertama yang memenangi grand prix di kelas premier, juga mempersembahkan trofi juara perdana bagi tim satelit KTM Tech 3.

Kemenangan itu semakin berkesan karena ia raih di start grand prix ke-150 sepanjang karirnya dan ke-900 dalam sejarah MotoGP.

Baca juga: Marquez bakal absen untuk dua hingga tiga bulan ke depan

Itu juga merupakan kemenangan kedua bagi KTM musim ini setelah penampilan mengesankan rookie Brad Binder dari tim KTM Factory Racing di Brno, Republik Ceko awal bulan ini.

Tahun ini KTM telah membuktikan diri sebagai motor yang mampu memenangi balapan setelah debut di MotoGP pada 2017.

Berkat kemenangan di kandang, pabrikan asal Austria itu kini memangkas jaraknya menjadi enam poin dari Yamaha yang masih memuncaki klasemen konstruktor dengan 88 poin. Ducati di peringkat dua terpaut hanya satu poin dari pabrikan asal Iwata itu.

Baca juga: Ducati umumkan jajaran pebalap untuk 2021 sebelum GP San Marino
Baca juga: Zarco dikenai penalti start dari "pitlane" pascainsiden di GP Austria

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020