Samarinda (ANTARA News) - Sekitar 200 orang dari komunitas lintas iman di Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar doa untuk Gus Dur, bertajuk "Tribute to Gus Dur" (penghormatan untuk Gus Dur) Selasa malam.

Selain dihadiri warga dari berbagai agama dan aliran kepercayaan di Samarinda itu, acara yang digagas Forum Pelangi Kaltim yang berlangsung di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Samarinda itu juga diikuti para tokoh agama diantaranya, ulama, pendeta serta biksu.

"Kegiatan ini sebagai wujud penghormatan kepada Gus Dur," ungkap Koordinator Forum Pelagi Kaltim, Asman Azis, sebagai penggagas `Tribute to Gus Dur` Rabu malam.

Selain menggelar tahlil hari ketujuh meninggalnya Presiden ke-4 Indonesia itu, acara penghormatan untuk Gus Dur itu juga dilakukan dengan menggelar bincang-incang seputar Gus Dur serta Persembahan musik untuk Gus Dur.

"Kegiatan ini tidak hanya terbatas dari tokoh lintas agama tetapi juga oleh penganut aliran kepercayaan serta tokoh semua agama di Samarinda," katanya.

"Walaupun secara fisik Gus Dur telah meninggalkan kita semua, namun gagasannya dan pemikirannya tetap hidup sesuai tema yang kami usung pada `Tribute to Gus Dur` yakni Kami Akan Meneruskan Perjuanganmu," ungkap Koordinator Forum Pelangi Kaltim itu.

Setelah menggelar tahilan dan bincang-bincang tentang Gus Dur, secara bergantian para tokoh agama menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap ketokohan Gus Dur.

"Semua tokoh agama menilai, Gus Dur merupakan tokoh bangsa yang menjadi perintis pluralisme bagi semua golongan di Indonesia. Pemikiran, pandangan dan prinsip terhadap keragaman yang dijalankan Gus Dur patut diteladani," ungkap Asman Azis.

Komunitas lintas Iman di samarinda lanjut Koordinator Forum Pelangi Kaltim itu, tidak mengusung usulan agar Gus Dur dijadikan sebagai pahlawan Nasional.

"Kita tidak harus menuntut agar Gus Dur dijadikan pahwalan nasional sebab semestinya itu sudah otomatis. Jadi,kegiatan kami bukan bertujuan mengusung Gus Dur menjadi pahlawan sebab menurut saya, gelar pahlawan itu masih sangat kecil dibanding sumbangsih yang telah diberikan beliau kepada negara ini," katanya.

"Namun, yang harus dilakukan adalah bagaimana meneruskan pemikiran beliau tentang demokrasi dan menyatukan perbedaan di negara ini," ungkap Koordinator Forum Pelangi Kaltim tersebut. ***4***




Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010