Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyelenggarakan tahlil tujuh hari meninggalnya Presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) di kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa malam.

Wakil Sekjen DPP PPP Romahurmuziy, di Jakarta, Selasa, mengatakan, acara tahlilan diselenggarakan bersamaan dengan tasyakuran peringatan hari lahir ke-37 partai berlambang ka`bah.

"Semula kami akan menyelenggarakan tasyakuran harlah PPP agar ramai, tapi karena masih dalam suasan berkabung atas meninggalnya Gus Dur maka dilaksanakan secara bersahaja tapi khidmad," kata Romy panggilan Romahurmuziy.

Hadir pada acara tahlilan dan tasyakuran itu antara lain Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali yang juga Menteri Agama dan Bendahara DPP PPP Suharso Monoarfa yang juga Menteri Perumahan Rakyat.

Hadir juga Sekjen DPP PPP Irgan C Mahfiz, Ketua Komisi IV DPR A Muqowam, serta beberapa kader senior PPP seperti Zarkasih Nur, Aisyah Amini,Yudo Paripurno, dan Husni Thamrin.

Pada kesempatan tersaebut Suryadharma Ali menyampaikan pidato politik bertema peran parpol dalam pembangunan perekonomian nasional.

Dikatakan Suryadharma, pentingnya peranan parpol khususnya PPP dalam turut menjaga stabilitas politik

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasinal di tengah melemahnya kinerja ekonomi kawasan.

Setelah pesta demokrasi Pemilu legislatif dan pemilihan Presiden pada 2009 usai,kata dia, PPP hendaknya memposisikan politik pada prioritas kedua setelah agenda ekonomi yakni peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Kita sering terpukau pada perilaku politik dengan jargon atas nama rakyat, tapi tidak ada implikasinya terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya Surya.

Karena itu, kata dia, PPP harus bisa menjadi garda terdepan politik nasional yang berlandaskan moral.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010