Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan dana untuk pengembangan dan rehabilitasi pusat kesenian Bali, Taman Budaya Denpasar sebesar Rp 24 miliar dalam tahun 2010.

"Usulan tersebut ditujukan langsung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang selama lima tahun terakhir membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) yang dipusatkan di Taman Budaya Denpasar," kata Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Made Santha di Denpasar Rabu.

Ia mengatakan, usulan kepada Kepala Negara sudah dilakukan dengan harapan bisa terealisasi dalam tahun 2010, mengingat Taman Budaya Denpasar yang dibangun tahun 1969 atau 36 tahun silam perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

Meskipun Taman Budaya Denpasar selama ini tergolong paling baik dan megah diantara Taman Budaya yang ada di seluruh Indonesia, namun kondisinya cukup memprihatinkan.

"Dengan adanya bantuan dari Presiden sebesar Rp 24 miliar diharapkan mampu memperbaiki sarana dan prasarana pendukung Taman Budaya Denpasar yang selama ini menjadi pusat aktivitas seni budaya Bali," kata Made Santha.

Taman Budaya Denpasar dibangun di atas lahan seluas lima hektar, berlokasi di tempat yang strategis di jantung kota Denpasar, sehingga mudah dijangkau dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

Dengan dana yang cukup besar itu diarahkan untuk merancang kembali Taman Budaya Denpasar dalam menyongsong perkembangan seni dan budaya di daerah tujuan wisata Pulau Bali 100 tahun ke depan.

"Banyak sarana dan prasarana Taman Budaya Denpasar yang perlu direhabilitasi, mulai dari pintu masuk, wantilan, panggung terbuka Ardha Candra dan bangunan-bangunan lain untuk penyelenggaraan pameran," ujar Made Santha.

Usulan dana kepada Presiden SBY tersebut termasuk untuk membangun kamar-kamar yang bisa dimanfaatkan rombongan seniman mancanegara maupun utusan dari berbagai daerah di Indonesia yang selama ini ikut ambil bagian dalam PKB.

"Mes selama ini berkapasitas 30 kamar diharapkan bisa ditingkatkan, mengingat lahan yang tersedia cukup memadai," ujar Made Santha.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010