Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan berbagai tindakan pencegahan dan pengendalian dilakukan China untuk menanggulangi pandemi COVID-19 dan pada saat yang sama juga membangkitkan ekonomi.

"Untuk saat ini situasi di China pada dasarnya terkendali dan itu tidak mudah, jadi untuk melindungi hasil ini, pekerjaan utama kami sekarang adalah memfasilitasi dimulainya kembali pekerjaan dan produksi dengan tindakan pencegahan pandemi secara teratur," kata Dubes Xiao Qian dalam seminar virtual Ambassador Talks With Scientists: Life in the Time of New Normal atau Adaptasi Hidup di Era Kenormalan Baru: Perspektif dari Tiongkok di Jakarta, Senin.

Baca juga: Dubes: Dampak COVID-19 atas hubungan Indonesia-China berjangka pendek

Dubes Xiao Qian mengatakan China dan Indonesia bersama-sama saling memberikan dukungan dan bantuan serta bekerja sama untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Dia menuturkan China dan Indonesia dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta berkolaborasi dalam menangani COVID-19, sehingga ekonomi bangkit dengan prioritas kesehatan masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru.

Dubes Xiao Qian menuturkan berbagai tindakan atau upaya tersebut terkonsentrasi di tiga bidang, yakni pencegahan dan pengendalian pandemi secara teratur, dimulainya kembali pekerjaan dan produksi secara tertib, dan pencegahan penyebaran virus penyebab COVID-19 di China oleh pelancong internasional.

Untuk pencegahan dan pengendalian pandemi secara teratur, ada lima upaya utama yang dilakukan,  yaitu membimbing masyarakat untuk memelihara kebiasaan kesehatan yang baik; melakukan deteksi dini, pelaporan, karantina dan pengobatan; fokus pada area-area utama sambil membuka tempat umum secara tertib, memperkuat kemampuan pengujian dengan metode polymerase chain reaction (PCR); serta memperkuat akuntabilitas pemerintah daerah, otoritas terkait, instansi dan individu.

Baca juga: LIPI berharap kerja sama potensial obat dan kelautan dengan China

Baca juga: Xi Jinping kirim surat untuk Jokowi terkait HUT ke-75 RI


"Di beberapa provinsi, di kota-kota tertentu di China dimana terjadi klaster besar penularan terjadi, pemimpin provinsi akan dipecat, pemimpin kota, wali kota akan dipecat karena mereka mereka tidak memberikan perhatian, tidak mengambil tindakan yang cukup dan sebagai akibatnya masyarakat di provinsi itu, di kota itu, mereka menderita, dikorbankan, bahkan meninggal sehingga (pemimpin daerah) harus dimintai pertanggungjawaban," ujarnya.

Untuk dimulainya kembali pekerjaan dan produksi secara tertib, enam upaya utama yang dilakukan, yaitu meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah dan badan-badan untuk pencegahan dan pengendalian pandemi, mengkoordinasikan pencegahan dan pengendalian rutin serta tanggap darurat.

Selain itu, melanjutkan produksi berbasis wilayah secara bertahap, melanjutkan rantai industri menyeluruh, melanjutkan operasi industri jasa, serta melanjutkan layanan transportasi.

Dubes Xiao Qian mengatakan kapasitas penonton di ruang bioskop juga dibatasi, dimana hanya 30 persen dari total kapasitas bioskop yang boleh diisi.

Baca juga: China segera kirim bantuan alkes gelombang dua untuk Indonesia

Dia mengatakan meskipun tinggal di kota-kota tertentu yang aman dari infeksi COVID-19, masyarakat tetap melakukan berbagai tindakan pencegahan penularan COVID-19, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan.

"Sampai seluruh negara terlepas dari COVID-19, kita tidak bisa bersantai," ujar Dubes Xiao Qian.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020