akhir bulan ini ada pengoperasian sementara karena ada industri yang siap mau ekspor CPO
Jakarta (ANTARA) - Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat akan beroperasi sementara pada akhir Agustus ini atau lebih cepat dari target pengoperasian pada Desember 2020.

“Perkiraan operasi akhir tahun ini, tapi akhir bulan ini ada pengoperasian sementara karena ada industri yang siap mau ekspor CPO (minyak sawit mentah) dan kami layani sementara,” kata Direktur Utama PT Pelindo II Arif Suhartono dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR dengan Kementerian Perhubungan dan Pelindo I, II, III, IV di Jakarta, Selasa.

Arif mengatakan saat ini pihaknya tengah mengajukan perizinan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan laut Kemenhub serta kepada pelanggan sebagai pemilik barang.

“Pada prinsipnya kami komunikasi dengan Kemenhub Ditjen Perhubungan Laut untuk dapat perizinan sementara dan juga kepada customer kami sebagai pemilik barang. Kami siap melakukan aktivitas bongkar muat akhir Agustus 2020,” katanya.

Dia menyebutkan terkait pembebasan lahan, pihaknya sudah menyelesaikan 200 hektare, rinciannya 70 hektare untuk aktivitas pelabuhan dan 130 hektare untuk kawasan industri.

“Memang ada 10 hektare yang belum kita bebaskan karena terkait dengan COVID akan sulit melakukan komunikasi publik,” katanya.

Terhitung hingga Semester I 2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah mencapai lebih dari 55 persen.

Saat ini sejumlah pekerjaan sedang dilakukan, di antaranya dermaga, trestle (jalan penghubung antara area darat dan terminal), pengerasan tanah area darat, pembangunan gedung kantor, serta bangunan pendukung lainnya di pelabuhan.

Pembangunan Terminal Kijing hingga semester I 2020, sudah menyerap dana investasi sebesar Rp2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp5 triliun.

Luas kawasan pelabuhan tersebut mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.

Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10.000 TEUs. Terminal peti kemasnya dibangun dengan kapasitas dua juta TEUs per tahun.

Nantinya Terminal Kijing akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kalimantan Barat.

Baca juga: IPC targetkan Terminal Kijing rampung kuartal keempat tahun ini
Baca juga: IPC: Pelabuhan Kijing tingkatkan perekonomian Kalbar
Baca juga: Gubernur Kalbar harapkan pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing selesai tepat waktu


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020