Martapura (ANTARA News) - Air waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan terus meninggi seiring tingginya curah hujan yang berlangsung sejak pertengahan bulan Desember lalu.

"Air waduk terus meninggi berkat hujan yang terus turun di bagian hulu sehingga airnya memenuhi areal waduk," ujar Manajer PLTA Ir PM Noor yang akrab disebut Waduk Riam Kanan, Kardoyo, di Martapura, Jum`at.

Ia mengatakan, ketinggian air yang terukur saat ini mencapai 55,91 meter dan sudah lebih tinggi dibanding empat bulan terakhir yang kondisinya sempat menurun hingga menyentuh level 54,80 meter akibat pengaruh musim kemarau.

Tingginya kenaikkan air itu, kata dia, diperkirakan terus berlangsung selama beberapa pekan ke depan terlebih hujan terus mengguyur di bagian hulu waduk sehingga air perlahan-lahan terus meninggi.

"Sejak hujan mengguyur selama dua pekan terakhir, ketinggian air naik mencapai lima hingga delapan centimeter setiap hari sehingga pelan tapi pasti, waduk dipenuhi air yang terus meninggi," ungkapnya.

Diperkirakan, jika setiap hari ketinggian air waduk naik mencapai lima centimeter setiap hari dan hujan terus turun hingga dua bulan ke depan maka ketinggian air waduk mampu mencapai batas maksimal 60 meter.

Dikatakan, ketinggian air hingga mencapai level mendekati 56 meter itu, membuat turbin penggerak PLTA yang semula hanya mampu dioperasikan satu unit pada musim kemarau lalu, kini sudah bisa dioperasikan dua unit dari tiga unit turbin penghasil daya listrik yang dimiliki.

"Semula karena ketinggian air yang tidak memungkinkan, hanya satu turbin yang bisa dioperasikan, tetapi sejak air terus meninggi sehingga bisa menggerakan dua turbin," ujar dia.

Bahkan, lanjutnya, pada saat beban puncak di malam hari, operasional ketiga turbin diaktifkan walau pun daya listrik yang dihasilkan belum mampu mencapai batas maksimal daya listrik 10 Megawatt (MW) untuk setiap turbin.

"Operasional ketiga turbin hanya dilakukan pada beban puncak dimalam hari dan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 8,5 MW setiap turbin, sedangkan siang hari dari dua turbin yang dioperasikan hanya menghasilkan daya listrik sebesar 8 MW setiap turbinnya," beber dia.

Ditambahkan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan operasional turbin sesuai ketinggian air sehingga pasokan daya listrik dari PLTA ke sistem kelistrikan PLN wilayah Kalselteng melalui jaringan interkoneksi terus terjaga sehingga tidak terjadi kekurangan daya yang bisa menyebabkan pemadaman listrik.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010