Nanchang (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Tambang batu bara yang terbakar di provinsi China timur, Jiangxi, menewaskan 12 pekerja dan polisi sedang mengejar beberapa eksekutif tambang yang melarikan diri, kata pihak yang berwenang Sabtu.

Insiden itu terjadi pada sekitar pukul 16:00 waktu setempat, Jumat, di Tambang Batu Bara Miaoshang, di distrik Yushui, Xinyu City, kata pemerintah distrik tersebut dalam pernyataannya.

Tubuh para korban ditemukan Sabtu pagi, menurut pernyataan itu.

"Suatu penyelidikan awal mengindikasikan, api disebabkan oleh arus pendek pada kabel listrik bawah tanah," ujarnya.

Terdapat 14 pekerja tambang bekerja di bawah tanah ketika insiden itu terjadi, dan hanya dua orang yang berhasil melarikan diri, mata Xu Wenpo, dari markas besar regu penyelamatan, Sabtu.

"Api membakar kayu-kayu penyangga bangunan bawah tanah, yang kemudian menyambar gas sehingga terowongan ambruk. Hal itu menambah kesulitan bagi regu penyelamat," katanya.

Tambang batu bara milik swasta itu didirikan pada 1995, dan berdasarkan laporan tahunan kapasitas produksinya mencapai 60.000 ton.

"Rekening bank lima pemegang saham tambang batu bara itu telah dibekukan, dan polisi kini sedang mengejar kepala tambang serta para eksekutif lainnya yang kabur setelah kejadian," kata Xu.

Pemerintah kotapraja Xinju memerintahkan semua tambang di kota itu dihentikan operasinya, untuk dilakukan pengecekan penyelamatan, katanya.

Para pekerja penyelamatan lokal dan polisi segera menyelidiki kejadian itu, ujarnya menambahkan.

Tambang batu bara China adalah di antara tambang yang berbahaya dan banyak menelan korban di China.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010