Desain Program PAAP perlu diwujudkan secara konkrit dan didokumentasikan sebagai dasar pembelajaran dan replikasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengapresiasi Program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) yang mengutamakan perikanan berkelanjutan dan diharapkan dapat direplikasi dalam pengelolaan wilayah laut dan pesisir di Tanah Air.

"Desain Program PAAP perlu diwujudkan secara konkrit dan didokumentasikan sebagai dasar pembelajaran dan replikasi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebagai informasi PPAP atau Program Pengelolaan Akses Area Perikanan merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan lembaga Rare Indonesia.

Baca juga: Menteri Edhy minta waktu, dalami permintaan longgarkan ekspor arwana

Program ini dinilai mengedepankan metode perubahan perilaku nelayan dan dihubungkan dengan perlindungan ekosistem laut dan pesisir, pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan, peningkatan nilai tambah ekonomis produk ikan dan olahan ikan, penggunaan sains dan data serta tata kelola yang baik.

"Penerapan prinsip sustainability for prosperity yang menjadi arah baru KKP dan dari presentasi Rare Indonesia ini terlihat jelas sudah melekat pada desain PPAP", kata Menteri Edhy.

Menurut dia, program dengan orientasi baru termasuk PAAP perlu didukung karena sudah saatnya keberpihakan yang lebih substantif kepada nelayan kecil dan masyarakat pesisir diintensifkan.

Baca juga: Menteri Edhy: Pemerintah beri kemudahan izin perusahaan tambak udang

Sementara itu Vice President Rare Indonesia Taufiq Alimi menguraikan konsep dasar PAAP memungkinkan nelayan memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.

"Salah satu contoh kegiatan yang sedang dilakukan adalah penerapan PAAP di 22 lokasi perairan laut dalam rentang 0-2 mil dari garis pantai dengan total luasan 334.741 hektare di Provinsi Sulawesi Tenggara," papar Taufiq.

Kegiatan itu, ujar dia, melibatkan partisipasi penduduk di 200 desa yang tersebar di 11 kabupaten di provinsi tersebut.

Baca juga: Menteri Edhy: Pelestarian karang selaras pertumbuhan ekonomi pesisir

Senada, Direktur Implementasi Program Rare Indonesia Hari Kushardanto menjelaskan komponen penting PAAP dalam hal perbaikan kondisi ekonomi nelayan melalui peningkatan literasi keuangan, termasuk perempuan. Kemudian pengintegrasiannya dengan lembaga keuangan formal untuk akses pembiayaan.

"Kami juga memfasilitasi pelaku perikanan skala kecil untuk membentuk Kelompok Simpan Pinjam dan memperkuat kelompok usaha mikro dengan pendampingan manajemen usaha, keterampilan kewirausahaan dan fasilitasi digitalisasi usaha," sebut Hari.

Baca juga: Edhy Prabowo pastikan kapal ilegal di Laut Natuna Utara,diproses hukum

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020