Pemerintah jangan terburu-buru memberikan izin penayangan film di bioskop sebelum pengusaha bioskop mempersiapkan terlebih dahulu secara optimal sarana dan prasarana.
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah jangan terburu-buru menerapkan kebijakan membuka operasional bioskop di tengah pandemi COVID-19 karena dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran virus tersebut.

"Pemerintah jangan terburu-buru memberikan izin penayangan film di bioskop sebelum pengusaha bioskop mempersiapkan terlebih dahulu secara optimal sarana dan prasarana di bioskop," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Saran dan prasarana tersebut, menurut dia, seperti sistem sirkulasi dan ventilasi udara yang disesuaikan dengan kebutuhan pandemi saat ini.

Baca juga: Ketua MPR resmikan 12 nama jalan di Surabaya

Hal itu, menurut Bamsoet, karena perlu pemasangan saringan udara, seperti penggunaan HEPA filters karena mempunyai minimum efficiency reporting value (MERV) yang tinggi untuk mengukur kemampuan suatu filter dalam menyaring partikel kecil.

"Perlu memastikan angka kasus COVID-19 sudah mengalami penurunan yang signifikan karena di antara penonton bisa saja terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi membawa virus sekalipun protokol kesehatan telah diterapkan," ujarnya.

Bamsoet menilai langkah itu perlu karena di dalam bioskop, sirkulasi udara kurang begitu baik karena merupakan ruangan kedap suara.

Politikus Partai Golkar itu meminta pemerintah mempertimbangkan secara matang rencana membuka operasional bioskop karena pemulihan ekonomi dan penanggulangan COVID-19 harus secara bersamaan.

"Namun, rencana tersebut dapat membuka peluang terjadinya kluster penularan baru COVID-19, mengingat masih terus meningkatnya angka kasusnya di Indonesia," katanya.

Baca juga: Bamsoet ingatkan ASN harus netral dalam Pilkada

Baca juga: Bamsoet dorong generasi muda kembangkan sektor UMKM


Bamsoet juga meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama pengusaha bioskop untuk memberikan solusi inovatif, seperti membuka penayangan film dengan layar yang dapat ditonton melalui mobil/kendaraan pribadi masing-masing.

Langkah lain, menurut Bamsoet, bisa menggunakan aplikasi nonton film yang dapat diakses melalui website atau aplikasi tertentu sehingga masyarakat tetap dapat menonton film.

"Pemerintah terlebih dahulu menggencarkan contact tracing dan pemeriksaan atau rapid/swab tes di wilayah-wilayah yang masih memiliki angka kasus COVID-19 yang tinggi," katanya.

Menurut dia, langkah itu memastikan angka kasus COVID-19 benar-benar turun secara signifikan, kemudian dapat mempertimbangkan membuka kembali layanan bioskop.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020