Kuala Lumpur (ANTARA News) - Siti Hajar, pembantu asal Garut Jawa Barat, menceritakan siksaan yang dilakukan majikannya Hau Yuang Tyng atau dipanggil akrab "Michelle" selama hampir tiga tahun ditambah tidak dibayar gajinya ke hakim Komathy Suppiah di pengadilan Kuala Lumpur.

"Sejak Februari 2006 bekerja sudah menerima perlakukan tidak manusiawi. Siti selalu dipukul dengan tangan di hidungnya. Sering disiram air panas ke badanku dengan cangkir plastik. Selain ditusuk gunting di paha kanan dan kiri," kata Siti kepada hakim di pengadilan Kuala Lumpur, Selasa.

Selain itu, lanjut Siti, menerima siksaan pukulan menggunakan batu penumbuk di kakinya dan kukunya. Juga dipukul dengan kursi makan pada badannya. Dipukul dengan besi tangga di badannya. Sering juga diancam dengan parang di lehernya.

Kepada hakim, Siti juga menceritakan awal bekerja di Malaysia. Ia mulai bekerja sebagai pembantu di Johor Bahru Malaysia tahun 2000 Siti Hajar. Di Johor, Siti mendapatkan majikan etnis China yang baik dan bekerja selama tiga tahun.

Kemudian kembali ke Indonesia.

Tahun 2006, Siti bekerja sebagai pembantu via agensi ke Malaysia. Baru bekerja empat hari sudah minta keluar karena tidak cocok dengan majikannya. Ia dikembalikan baik-baik ke agensi. Siti kemudian diberikan kepada Hau Yuang Tyng atau Michelle, yang kemudian menyiksa selama 34 bulan dan tidak membayar gajinya.

Pada 8 Juni 2009, satu hari sebelum melarikan diri, Jam 1.30 pagi, Siti kembali disiksa majikan. Ia dipukul hidungnya dengan martil sampai pesek hingga sekarang. Karena sudah tidak tahan lagi, Siti kemudian kabur menggunakan lift. Ia kemudian naik taksi dan lari ke KBRI. Siti malah menerima uang 10 ringgit dari supir taksi karena ikut prihatin dengan siksaan yang diterima Siti Hajar. Siti tidak mampu membayar taksi karena tidak punya uang.

Ketika ditanya Jaksa, kenapa majikan suka menyiksa dia. Siti menjawab karena kerjanya dinilai lambat dan kurang baik.

Dalam persidangan itu, Jaksa menunjukan alat-alat yang digunakan Michelle untuk menyiksa yakni pisau pemotong sayur, parang, pemotong bawang, cangkir untuk menyiram air panas, kursi kayu yang biasa digunakan untuk memukul badanya, dan martil yang digunakan untuk memukul hidungny dan telinga kanan Siti.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010