Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan (PDIP) sudah menentukan nama calon wali kota-calon wakil wali kota yang akan maju di Pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur, tetapi namanya masih belum dibuka ke publik dan masih tersimpan di dalam sebuah amplop.

Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani yang menunjukkan sebuah amplop tertutup itu ketika selesai membacakan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 calon wali kota/bupati PDIP di pengumuman gelombang IV yang dilaksanakan secara virtual, Jumat.

Baca juga: PDIP umumkan empat Cagub-Cawagub dan 58 Cakada tingkat II

Amplop itu berisi nama calon wali kota-calon wakil wali kota Surabaya.

Awalnya, Puan memanggil para pengurus partai di Jawa Timur dan Surabaya. Namun, karena masalah teknis akibat jaringan internet, para pengurus Jawa Timur belum bisa masuk.

Puan pun berinisiatif dan menyatakan bahwa sudah ada nama-nama calon dari PDIP yang akan diumumkan.

"Terkait calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di kota Surabaya ini sudah ada suratnya. Karena belum tersambung, nanti akan diumumkan pada waktu yang akan datang," kata Puan.

"Jadi, terkait dengan Kota Surabaya, DPP PDI Perjuangan tentu saja sudah mempunyai nama yang akan dimasukkan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Jadi sebagai informasi, bahwa PDI Perjuangan siap untuk maju di kota Surabaya," kata Puan.

Baca juga: PDIP prioritaskan kader di Pilkada Surabaya

Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa PDIP mendengarkan semua masukan dari masyarakat Surabaya sebagai kelanjutan kepemimpinan Tri Rismaharini

"Ibu Risma terbukti mampu membangun Surabaya dalam wajah kebudayaan, wajah keindahan, wajah kota hijau dan asri," kata Hasto.

"Dan di Surabaya, kita lihat banyak panglima-panglima yang mampu membawa kehormatan partai di sana. Ada mas Bambang DH di sana, kemudian Wali kota Surabaya yang meskipun dikepung Ibu Risma mampu menunjukkan dukungan rakyat yang luar biasa. Lalu kemudian ada Mas Wisnu, ada Mbak Puti Guntur Soekarno sebagai anggota DPR RI di kota Surabaya," kata Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto menambahkan acara pengumuman kali ini diawali dengan gelar kebudayaan sebagai perwujudan gagasan Bung Karno yakni mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam Kebudayaan.

Tari yang ditampilkan adalah tari Bali karena memang pengumuman ini yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat di Provinsi Bali.

Baca juga: Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan tak tergoyahkan

Baca juga: Megawati: Ada kader yang marah tak direkomendasikan maju di pilkada

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020