Kairo (ANTARA News/Reuters) - Ditemukannya sejumlah kuburan baru di Giza memupuskan anggapan orang selama ini bahwa piramida Mesir oleh para budak, melainkan melibatkan pekerja merdeka, demikian keterangan Kepala Arkeologi Mesir, Zahi Hawass.

Selama ini sejumlah film dan media massa banyak yang menggambarkan bahwa budak membanting tulang membangun piramida di tengah gurun agar mereke menemukan kematian yang menyedihkan.

"Kuburan-kuburan ini dibangun disamping piramida raja, sehingga membuktikan mereka yang membangun ini bukanlah budak-budak," kata Hawass, awal pekan ini.

Hawass yang memimpin tim penggalian sejumlah kuburan kuno di Giza mengemukakan, "Jika mereka budak, maka mereka tidak mungkin membangun kuburannya di samping raja."

Kuburan-kuburan pekerja itu ditemukan pada 1990, ketika seekor kuda tersandung batu dan menjadikannya salah satu peristiwa sangat penting di abad 20. Kuburan kemudian hari terbukti bahwa kepunyaan para pekerja yang membangun piramida khufu dan khafre.

Hawass menyatakan, tanda lain meyakinkan bahwa mereka bukanlah budak adalah ditemukannya beberapa grafiti pada dinding kuburan.

Pintu masuk ke kuburan-kuburan itu sekira sekilo meter dari necroplis di sebelah barat tepi Kairo.

Beberapa bukti lain menunjukan bahwa para petani membawa 21 kerbau dan 23 domba ke tengah gurun untuk memberikan makanan kepada para pekerja setiap harinya. Dengan imbalan, para petani ini dibebaskan membayar pajak kepada pemerintah. Sejumlah bukti tersebut menggambarkan bahwa mereka ikut andil dalam proyek piramida. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010