New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat, karena investor mempelajari data ekonomi yang baru dirilis.

Tak lama setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 83,39 poin atau 0,29 persen menjadi 28.575,66.

Indeks S&P 500 bertambah 10,57 poin atau 0,3 persen menjadi 3.495,12 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 63,96 poin atau 0,55 persen menjadi 11.689,29 poin.

Dari 11 sektor utama dalam Indeks S&P 500, sektor teknologi naik 0,6 persen pada perdagangan pagi, mengungguli yang lain. Sedangkan sektor real estate tergelincir 0,65 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Jumat, pengeluaran konsumsi pribadi di AS meningkat 1,9 persen pada Juli dan pendapatan pribadi meningkat 0,4 persen.

"Pemulihan konsumen berlanjut pada bulan Juli, dengan pertumbuhan yang solid baik dalam pendapatan dan pengeluaran," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan.

Ia menambahkan "kompensasi secara signifikan lebih tinggi dibanding terendah Februari, tetapi masih memiliki sekitar lima persen untuk bertambah sebelum pulih sepenuhnya."

Wall Street terus mencerna strategi kebijakan baru bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), tentang inflasi.

Ketua Fed Jerome Powell mengumumkan pada Kamis (27/8) bahwa bank sentral akan berusaha mencapai inflasi rata-rata 2 persen dari waktu ke waktu, sebuah strategi baru untuk melaksanakan kebijakan moneter guna membantu memerangi pandemi COVID-19 dan meningkatkan pemulihan ekonomi.

Saham-saham AS berakhir bervariasi pada hari Kamis setelah pendekatan kebijakan baru Fed.

Baca juga: Wall Street ditutup beragam setelah Fed ubah strategi terhadap inflasi
Baca juga: Wall Street dibuka menguat usai pengumuman inflasi bank sentral AS
Baca juga: Saham Tokyo bervariasi dipicu kenaikan Wall Street, aksi ambil untung

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020