Saya percaya setiap individu memiliki rasa ketertarikan akan warna dan pattern yang berbeda-beda
Jakarta (ANTARA) - Sudah sejak dulu tas merupakan sebuah kebutuhan mulai dari orang dewasa hingga anak sekolah. Tas juga menjadi kebutuhan secara fungsional serta pelengkap gaya.

Brand tas Bandung Motiviga yang berdiri sejak 2012 menjadikan aksesoris tersebut sebagai kanvas karya seni grafis.

Muhamad Givary Malik, pendiri Motiviga, mengatakan semua diawali dari keinginannya mengeksplorasi design pattern lebih mendalam.

Baca juga: Coach luncurkan koleksi siap pakai "Signature Chambray"

Baca juga: Hari Lingkungan Dunia, Lenovo luncurkan tas daur ulang botol plastik


"Saya percaya setiap individu memiliki rasa ketertarikan akan warna dan pattern yang berbeda-beda," kata desainer grafis itu dalam siaran resmi, Sabtu.

Peluang tersebut menjadi alasannya membangun Motiviga dengan mengedepankan konsep warna dan pola menjadi desain menarik yang bisa dipilih konsumen sesuai karakternya.

Bukan cuma dalam bentuk tas, merek Motiviga juga berkembang menjadi produk lain seperti pouch, tas laptop, strap, hingga syal. Bahan tasnya dibuat dari waterproof fabric 100 persen polyester nylon fabric dengan polyurethane coating yang ramah lingkungan.

Giva juga menggandeng beberapa seniman untuk berkolaborasi demi membesarkan pasar dan mengajak anak muda Indonesia untuk lebih mencintai produk dalam negeri.

“Motiviga berawal dari keisengan saya pribadi, berkembang hingga jadi seperti sekarang. Saya optimis di tahun berikutnya Motiviga bisa bertambah besar dan mampu memenuhi kebutuhan ekspor merambah pasar ASEAN," imbuh dia.

Baca juga: Fjallraven kolaborasi dengan Moa Hoff rilis ransel bertema alam

Baca juga: Daftar barang di dalam tas Ratu Elizabeth

Baca juga: Kate Spade New York rilis koleksi tas "Signature"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020