Dalam keterangan resminya, Minggu, mini album ini bercerita tentang pengalaman pribadi Nisa Haryanti tentang malam-malam yang melelahkan.
Emosi dan perasaan yang timbul diekspresikan oleh lagu "Jenuh", "Rindu", dan juga "Sepi Dalam Keramaian", di mana pada ketiga lagu tersebut nuansa gloomy dan dark-nya lebih dominan.
Lagu-lagu tersebut mengekspresikan rasa jenuh akan rutinitas yang berulang. Tak hanya itu, lagu-lagu itu juga dapat mewakili perasaan banyak dari pendengar yang merasa jenuh karena kondisi pandemi yang mengharuskan banyak menghabiskan waktu di rumah, membatasi kegiatan di luar rumah.
Baca juga: "IN 生" ("IN LIFE"), album baru Stray Kids hadir 14 September
Baca juga: The Brandals siap hadir dengan album baru
Untuk lagu penutup berjudul "Jeda" dengan nuansa yang dibawakan lebih bright dan ceria, karena lagu ini berpesan bahwa ada saatnya untuk kita berhenti dan rehat sejenak ketika sedang lelah, selama tetap bersyukur dan yakin bahwa hari esok akan lebih baik.
Nisa mengatakan proses penggarapan mini album ini berlangsung sekitar delapan bulan, dimulai dari proses penulisan lagu dan aransemen yang dimulai pertengahan tahun 2019, sampai proses mixing dan mastering yang selesai di bulan April 2020.
Nisa Haryanti juga bekerja sama dengan Jonathan Prawira dalam pembuatan aransemen musik, dan Geddi Membummi yang berperan sebagai recording & mixing engineer.
Untuk proses keseluruhan rekaman diproduseri oleh Nugi Wicaksono, yang juga pemain bass dari grup band Reality Club.
Baca juga: Kotak rilis "Teman Palsu", lagu ketiga dari album baru
Baca juga: Bob Dylan rilis album ke-39
Baca juga: Kotak bocorkan album baru
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
