Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan meningkatkan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan teknologi dengan Amerika Serikat melalui pertemuan serta diskusi antar-ilmuwan dari berbagai bidang, kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Profesor Sangkot Marzuki.

Seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jumat sore, Sangkot Marzuki mengatakan, sebagai awal, utusan khusus pemerintah AS Bruce Albert akan bertemu komunitas ilmiah Indonesia yang ada dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan menyampaikan ceramah ilmiah.

Ceramah Bruce Albert itu, kata Sangkot, disampaikan setelah penyampaian pandangan dan visi pemerintah Indonesia di hadapan anggota AIPI dan komunitas iptek oleh Presiden Yudhoyono di kompleks Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong 20 Januari mendatang.

"Indonesia terus membuka kerjasama dengan negara-negara maju tak hanya Amerika Serikat saja. Seperti yang sudah juga kita lakukan dengan Jepang," kata Sangkot yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Ia menjelaskan, kerjasama akan dilakukan di berbagai bidang untuk pengembangan ilmu dan teknologi. Kerjasama itu akan diawali oleh serangkaian diskusi dan ceramah yang melibatkan ilmuwan dan akademisi dari kedua negara.

"Ini merupakan kelanjutan dari pidato Barrack Obama di Kairo yang akan meningkatkan kerjasama dengan sejumlah negara yang berpenduduk mayoritas Islam termasuk diplomasi melalui ilmu pengetahuan," katanya.

Sementara itu terkait rencana pidato Presiden Yudhoyono di hadapan komunitas penelitian dan teknologi, Sangkot menyatakan, hal itu diharapkan bisa memberikan pemahaman pada para anggota AIPI dan ilmuwan yang hadir mengenai visi pengembangan teknologi lima tahun ke depan.

"Kami mengundang beliau untuk memberikan pesan kepada masyarakat ilmiah pada 20 Januari mendatang di Serpong. Ini kami harapkan menjadi momentum bangkitnya iptek Indonesia," katanya.



Lepas dari krisis

Sementara itu mantan Menristek Professor Zuhal mengatakan, dengan penyampaian visi pemerintah terhadap iptek oleh Presiden maka Kepala Negara dinilai memiliki komitmen untuk membawa bangsa ke arah yang lebih baik.

"Di tengah masalah yang terjadi, jangan sampai bangsa ini lupa visi keluar dari krisis. Ada dua komite inovasi serta komite ekonomi yang bisa dibentuk dan merupakan ujung tombak yang bisa membawa bangsa ini keluar dari krisis," kata Rektor Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Sebelumnya, Presiden didampingi Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata menerima Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Umar Anggara Jenie, Wakil Ketua LIPI Prof Lukman Hakim, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof Sangkot Marzuki, Sekjen AIPI Prof Budi Suyitno dan Prof Zuhal.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010