Oslo (ANTARA News) - Penampilan kelompok kesenian "Anak Indonesia" dari Oslo yang menampilkan Tari Saman (Aceh) memukau pengunjung pameran pariwasata Reiseliv 2010 yang berlangsung di gedung pameran "Norges Varemesse", Lillestr`m, Norwegia, Sabtu.

Kelompok "Anak Indonesia" di bawah pelatih Ossy Ivarson juga menampilkan tari-tarian lainnya seperti Tari Bajidorkahot, Tari Merak, dan Tari Yapong yang dimainkan oleh Yukie Mansyur, Bukie Mansyur, Anggi Sunu, Ezsa Gunardi, Herfina Kostofani, Nordman Kostofani, Rahmatina Kostofani, dam Cynthia Mulyadi.

Menurut Sekretaris Ketiga KBRI Oslo, Febby Febriani, kelompok yang dibentuk sejak 2008 itu sebagai duta budaya Indonesia di Kerajaan Norwegia.

"Kelompok Anak Indonesia sebelumnya tampil dalam berbagai even internasional seperti Barnasverdendager-Oslo World Music Festival 2008-2009, Stopestedverden Festival di Hamar 2009 dan Kultur Karneval Festival di Kristiansand 2009," katanya.

Dalam pameran pariwisata Reiseliv 2010, selain menampilkan kesenian berupa tarian juga ditampilkan kelompok musik gamelan binaan KBRI Oslo untuk menarik minat pengunjung ikut mencoba memainkan alat musik gamelan.

Anjungan Indonesia di Pekan Pariwisata yang diikuti sekitar 150 negara itu dihias berbagai ornamen yang memperlihatkan keanekaragaman budaya Indonesia seperti Jawa dan Bali serta berbagai ukiran Bali, lukisan dan brosur paket wisata, poster serta TV layar lebar yang menampilkan film promosi wisata dan budaya Indonesia.

Pengunjung Pekan Pariwisata terbesar di Skandinavia untuk hari Sabtu dan Minggu terbuka untuk umum dengan jumlah pengunjung sekitar tiga ribu yang kemungkinan jumlahnya akan lebih banyak lagi.

Sementara itu, Minister Councellor KBRI Oslo, Wening Esthyprobo, yang membidangi ekonomi, mengatakan dalam pameran kali ini Indonesia juga menampilkan berbagai produk wisata budaya dan kuliner.

Dalam pekan pariwisata, KBRI Oslo juga menyediakan kuliner Indonesia seperti kue pukis, rempeyek, mie goreng, kacang bawang, permen jahe yang sangat digemari masyarakat Norwegia.

"Permen jahenya buatan Rembang, Pasuruan, Jawa Timur itu laku keras dan persediaan sebanyak 30 kilo habis. Begitupun lumpia yang sangat digemari," katanya.

Ia menambahkan permen jahe bisa menghangatkan yang cocok untuk iklim udara yang saat ini minus delapan.

Selain itu dalam tahun ini juga ditampilkan berbagai produk makanan Indonesia yang diproduksi oleh UKM yang dapat diperoleh berbagai pasar swalayan di Norwegia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010