yang jelas pendidikan mengajarkan etika
Jakarta (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kuala Lumpur M. Farid Maruf PhD mengatakan pendidikan merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencegah keributan, kekerasan hingga peperangan.

"Dengan pendidikan kita tau, bisa berpikir lebih panjang," kata dia saat diskusi daring dengan tema Dunia pada titik balik: Peran dunia pendidikan dalam bangun damai yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pendidikan pada dasarnya membuat orang lebih pintar dan jenius. Dengan adanya pendidikan, maka kekerasan, keributan bahkan peperangan dapat dicegah melalui pemberian pengetahuan kepada anak didik.

Orang yang berpendidikan, ujar dia, akan berpikir lebih panjang dalam memahami suatu persoalan. Sebagai contoh apabila menerima suatu informasi yang berseberangan dengannya maka ditelaah lebih dalam.

"Otomatis akan mencegah terjadinya kekerasan-kekerasan tadi," ujarnya.

Selain itu, dunia pendidikan juga mengajarkan skil, keterampilan atau kemampuan. Sebab, selama ini salah satu penyebab tidak langsung kekerasan ialah lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor kesejahteraan.

Baca juga: Nadiem: Pelaku pelecehan seksual di dunia pendidikan harus dikeluarkan

Baca juga: KPAI: awal 2019 kekerasan di bidang pendidikan didominasi perundungan

Dengan adanya skill atau keahlian yang didapatkan dari dunia pendidikan, maka diharapkan jurang pemisah akibat kesejahteraan tadi dapat teratasi sehingga tidak ada faktor pemicu kekerasan di tengah masyarakat.

"Dan yang jelas pendidikan mengajarkan etika. Dengan pendidikan diharapkan kita bisa menjadi orang baik," katanya.

Secara umum, alumni S1 dan S2 ITB tersebut mengatakan kekerasan atau keributan bisa diakibatkan oleh faktor personal dan bersama-sama. Namun, secara pribadi Farid menyakini asalnya lebih kepada pribadi seseorang.

"Dari personal ini biasanya muncul karena karakteristik kita masing-masing," katanya.

Selain itu, kekerasan atau keributan juga dapat terjadi tergantung bagaimana seorang individu dalam menerima dan memaknai suatu informasi. Sebagai contoh saat ini banyak orang mudah terpancing hanya karena sebuah informasi sederhana.

"Ketika secara personal kita bisa menahan diri, seharusnya pada lingkungan kita juga bisa mencegah kekerasan," ujar dia.

Baca juga: Psikolog tekankan pentingnya membimbing anak mengenali emosi

Baca juga: Orangtua Indonesia masih didik anak dengan kekerasan 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020