Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, warga kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China
Taipei (ANTARA) - Pemerintah Taiwan pada Rabu mengatakan akan mendesain ulang paspornya untuk lebih menonjolkan nama pulau itu karena kesal sering dikira paspor China.

Keputusan untuk pengubahan desain paspor itu diambil pemerintah Taiwan di tengah pandemi virus corona baru dan upaya Beijing untuk menegaskan kedaulatannya.

Taiwan mengeluh bahwa selama wabah COVID-19 warganya mengalami masalah saat memasuki negara lain karena di paspor Taiwan terdapat tulisan "Republik China" -- nama resmi dari Taiwan, yang ditulis dengan huruf besar dalam bahasa Inggris di bagian atas, sementara nama "Taiwan" tercetak di bagian bawah.

Paspor baru, yang diharapkan akan diedarkan pada Januari 2021, menghilangkan kata-kata "Republik China" berhuruf besar dalam bahasa Inggris, meskipun nama itu dalam karakter China akan tetap ada. Selain itu, pada paspor baru, kata "Taiwan" dalam huruf berbahasa Inggris akan diperbesar.

Baca juga: AS ikuti peringatan perang terakhir Taiwan melawan China
Baca juga: Taiwan akan tingkatkan belanja pertahanan untuk hadapi tekanan China


Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan paspor baru diperlukan untuk mencegah warga Taiwan disalahartikan sebagai warga negara China, terutama dengan adanya peningkatan pemeriksaan masuk di banyak negara yang dilakukan sejak pandemi COVID-19 dimulai.

"Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, warga kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China," kata Wu kepada wartawan.

China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayah kedaulatannya. Pemerintah China mengatakan hanya mereka yang memiliki hak untuk berbicara untuk Taiwan di tingkat internasional, dan posisi tersebut terus didorong dengan kuat oleh China selama masa pandemi, terutama di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Taipei mengatakan soal tampilan paspor itu telah membingungkan negara-negara dan membuat mereka memberlakukan pembatasan yang sama yang diterapkan pada warga China kepada pelancong dari Taiwan.
Hal itu juga dipandang telah meminimalkan upaya sukses Taiwan dalam mengendalikan penularan virus corona baru dan jumlah kasus COVID-19 yang jauh lebih rendah.

Taiwan selama bertahun-tahun telah memperdebatkan tentang siapa Taiwan dan apa hubungan seharusnya antara Taiwan dengan China - termasuk tentang nama pulau itu. Namun, pandemi COVID-19 telah mengembalikan masalah itu menjadi sorotan.

Pemerintah Taiwan juga mempertimbangkan perubahan nama - atau setidaknya desain ulang penuh - untuk maskapai terbesar Taiwan, China Airlines, sekali lagi untuk menghindari kebingungan akan disamakan dengan China.

Sumber: Reuters

Baca juga: Salah pasang gambar, Taiwan tarik ratusan ribu paspor
Baca juga: China sebut pejabat Ceko mesti "bayar mahal" atas kunjungan ke Taiwan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020