Jakarta (ANTARA News) - CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Jakarta Selasa mengatakan, wasit selaku pemimpin pertandingan berhak menghentikan jalannya pertandingan itu jika terjadi kasus tindakan rasis.

Tindakan tegas terhadap kasus rasis itu akan mulai diterapkan pada putaran kedua kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 yang dimulai 9 Februari mendatang.

"Jika dalam suatu pertandingan terjadi rasis baik melalui lagu maupun teriakan maka wasit berhak menghentikan pertandingan itu," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, rasis merupakan tindakan yang dilarang dan tindakan tegas terhadap hal itu telah dilakukan oleh negara-negara yang sepak bolanya telah berkembang dengan baik.

Selanjutnya, kata dia, jika suatu pertandingan terjadi rasis selain pertandingan dihentikan maka kasus itu akan ditangani oleh komisi disiplin.

"Tindakan rasis sangat merugikan. Jadi harus dihilangkan," katanya menambahkan.

Ia menambahkan, pada putaran kedua ISL selain wasit diharapkan tegas dalam memimpin pertandingan dan tegas pada kasus rasis juga diberlakukan wasit profesi.

Wasit profesi, kata dia, adalah seseorang yang hanya bekerja pada perwasitan saja atau murni bekerja dalam memimpin pertandingan sepak bola.

"Mereka (wasit profesi) akan dikontrak dalam satu tahu dan harus tinggal di Jakarta dan mereka akan bertugas sesuai dengan penunjukan," katanya menerangkan.

Seorang wasit yang telah dikontrak akan mendapatkan gaji permanen serta diberikan uang tugas. Selama ini wasit dibayar sesuai dengan penugasannya.

PT Liga Indonesia menjelang putaran kedua ISL 2009/2010 telah menyiapkan 5 wasit dan 7 orang asisten wasit profesi. Mereka diseleksi dari wasit yang saat ini memimpin kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010