Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekretariat Kantor Staf Presiden (KSP) Yan Adikusuma mengatakan tidak mungkin merekrut pendengung (buzzer) karena tidak memiliki anggaran untuk pembiayaan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dari anggaran KSP sebesar Rp 86.760.233.000, KSP hanya memiliki anggaran sebesar Rp 4.395.217.000 yang digelontorkan seluruhnya untuk pelaksanaan fungsi-fungsi yang dimiliki lima Deputi di KSP.

"Jadi alokasi anggaran yang kami terima untuk melaksanakan itu sekitar Rp 4 Miliar, itu kami alokasikan untuk semua itu pak. Jadi ada untuk pengelolaan program prioritas nasional, ada untuk isu strategis, serta ada untuk komunikasi politik, dan diseminasi informasi kepada lima deputi," kata Adikusuma di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9).

Dia menambahkan jika Rp 4 Miliar itu dibagi lima Deputi yang ada di KSP, maka masing-masing Deputi kurang lebih dapat mengelola anggaran sebesar Rp 800 juta.

"Mungkin bisa diilustrasikan, dari Rp 4 Miliar kalau kami bagi berlima deputi, masing-masing (deputi) Rp 800 juta kurang lebih ya, seperti itu. Nah, tentunya dari (anggaran) itu lah kami memanfaatkan dana untuk pelaksanaan fungsi yang ada di KSP," kata Adikusuma.

Salah satu pemanfaatan anggaran yang dilakukan KSP adalah kegiatan mengundang narasumber yang berpengaruh (influencer) untuk berdiskusi terkait fungsi yang dimiliki KSP.

Di antaranya yakni pengelolaan 32 program strategis nasional dari 100 program strategis nasional dalam RPJMN 2020-2024, serta pengelolaan 66 isu strategis dari total 320 isu strategis per 31 Agustus 2020 yang terbagi habis dalam lima Deputi yang ada.

Sementara itu, anggaran Rp 82.365.016.000 lainnya digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya di KSP.

Di antaranya untuk layanan sarana dan prasarana internal, pengadaan kendaraan bermotor, pengadaan perangkat pengolah data dan informasi. Kemudian layanan dukungan manajemen satuan kerja mencakup penyusunan program, pelaksanaan kinerja dan anggaran, serta pelayanan umum sekretariat KSP.

Hingga untuk keperluan gaji dan tunjangan serta operasional dan pemeliharaan kantor. Alokasi paling besar adalah gaji dan tunjangan Sumber Daya Manusia yakni sebesar Rp 39,7 miliar.

Adikusuma menjelaskan bahwa KSP memiliki 124 orang SDM dengan komposisi terdiri dari 10 orang Deputi dan Staf Khusus, 29 orang Tenaga Ahli Utama, 31 orang Tenaga Ahli Madya, 34 orang Tenaga Ahli Muda, dan 20 orang Tenaga Ahli Terampil.

Baca juga: Staff presiden bantah adanya buzzer istana

Baca juga: Pemerintah bantah tuduhan pelihara buzzer

Baca juga: Pegiat medsos ajak "buzzer" sebarkan konten positif

Baca juga: KSP bantah gunakan "buzzer"


Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020