Ekspor ini bukti akselerasi pertanian, khususnya untuk sayuran
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas hortikultura berupa kubis, yang diproduksi oleh petani asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk memenuhi kebutuhan pasar Taiwan.

Syahrul mengatakan, ekspor komoditas hortikultura dari Kabupaten Malang tersebut, merupakan salah satu bukti bahwa sektor pertanian mampu diakselerasi, dan produk-produknya diminati oleh pangsa pasar internasional.

"Ekspor ini bukti akselerasi pertanian, khususnya untuk sayuran. Tidak hanya dikonsumsi nasional untuk ketahanan pangan, tapi juga memiliki nilai ekspor," kata Syahrul, di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Mentan dorong Malang jadi penghasil bibit alpukat berkualitas

Syahrul mengatakan, permintaan komoditas hortikultura khususnya untuk kubis tersebut, kurang lebih mencapai 230 kontainer dalam waktu satu tahun. Diharapkan, ekspor tersebut bisa terus meningkat untuk kedepannya.

Menurut Syahrul, Indonesia memiliki potensi berupa buah-buahan dan sayuran tropis, yang sesungguhnya diminati oleh pasar internasional. Oleh karena itu, dirinya mendorong para pelaku usaha untuk bisa melirik pasar internasional yang memiliki potensi besar.

"Hampir semua negara membutuhkan, kita punya buah dan sayuran tropis. Untuk kali ini, ekspor ke wilayah Asia," kata Syahrul.

Baca juga: Mentan minta petani Kalsel tanam padi varietas hibrida

Syahrul menambahkan, berdasarkan petunjuk dari Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong sektor-sektor riil. Hal tersebut bertujuan agar pendapatan masyarakat bisa meningkat.

"Petunjuk Presiden, untuk selalu mau melihat, agar bisa mengakselerasi ekonomi yang riil, yang langsung memberikan efek pendapatan kepada rakyat. Itu harus didorong," kata Syahrul.

Sementara itu, eksportir komoditas hortikultura asal Kabupaten Malang Andre Subkhan mengatakan bahwa, selain Taiwan, dirinya juga telah melakukan ekspor komoditas hortikultura ke Malaysia, dan Singapura.

Secara keseluruhan, lanjut Andre, pengiriman komoditas hortikultura ke tiga negara tersebut, tercatat mencapai 29 kontainer tiap minggunya. Produk yang diekspor tersebut, kurang lebih mencapai 725 ton tiap minggunya, dengan nilai sebesar Rp3 miliar.

Baca juga: Mentan lepas ekspor perdana PT Malindo ke Jepang

"Untuk Singapura, dan Malaysia sekitar dua kontainer tiap pekan. Untuk Taiwan cukup banyak, per minggu 25 kontainer, nilainya hampir Rp3 miliar," kata Andre.

Selain kubis, produk hortikultura yang diekspor oleh Andre antara lain sawi putih, selada romain, selada lettuce, yang kebanyakan dijadikan bahan baku salad. Produk-produk yang diekspor, mayoritas berasal dari para petani yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

Pada pengiriman kali ini, ekspor komoditas pertanian berupa sayuran kubis sebanyak empat kontainer ke Taiwan. Masing-masing kontainer berisikan 25 ton kubis dengan harga mencapai Rp40.000 per kilogram. Diharapkan, ekspor komoditas tersebut bisa terus meningkat.

Baca juga: Tinjau gudang Pusri, Mentan pastikan ketersediaan pupuk subsidi

Baca juga: Mentan Syahrul beri semangat petani di Sulawesi Utara, ini ungkapannya


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020