Jangan hanya memperhatikan 'hard skill', tapi 'soft skill' juga penting. Guru-guru dan kepala sekolah harus berani melakukan perubahan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Ditjen Pendidikan Vokasi mulai melakukan pembangunan unit sekolah baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia, dengan kompetensi keahlian tata boga dan perhotelan.

Peletakan batu pertama pembangunan USB SMK SIKK itu dilakukan dengan pemancangan tiang perdana serta diresmikan secara simbolis melalui daring oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pada Jumat.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Wikan berterima kasih atas kerja keras dan komitmen berbagai pihak dalam mewujudkan pembangunan USB SMK SIKK.

"Mohon izinkan kami mengemban amanah menyalurkan dana pembangunan SMK agar digunakan sebaik-baiknya," kata dia.

Wikan mengaku sempat kaget karena selain jurusan tata boga serta perhotelan dan jasa pariwisata, SMK SIKK juga telah memiliki jurusan teknik pesawat terbang yang masih terbilang jarang.

"Ini suatu terobosan yang sangat baik, meski membutuhkan dana besar," katanya.

Ia menjelaskan berapa pun anggaran pembangunan yang disiapkan harus diiringi juga dengan kesiapan SDM-nya, baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Jangan guru-guru yang tidak mau berubah. Tidak hanya sebagai guru, tapi juga jadi pelatih hingga teman dari siswa. Bagi kami, faktor kesuksesan 80 persen berasal dari manusia yang berani melakukan terobosan 'link and match' dengan industri. Tidak hanya 'pacaran', tapi 'menikah' dengan industri," kata dia.

Baca juga: Pembangunan SMK Indonesia di Kinabalu dimulai

Wikan mengingatkan paket "pernikahan" pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri yang terdiri atas kurikulum yang disusun bersama antara sekolah dan industri, guru industri yang harus mengajar di SMK, magang yang direncanakan sejak awal bersamaan dengan kurikulum, sertifikasi kompetensi, keterserapan lulusan, serta guru yang juga harus dilatih industri secara rutin.

"Minimal enam, lalu tambah 'teaching industry'. Inilah 'link and match' yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-gurunya. Dana yang kami kucurkan ini akan menjadikan SDM unggul dan kompeten di masa depan. Jangan hanya memperhatikan 'hard skill', tapi 'soft skill' juga penting. Guru-guru dan kepala sekolah harus berani melakukan perubahan,” kata dia.

Ia berharap, kepala sekolah dan guru-guru menyiapkan langkah ke depannya sehingga USB SMK SIKK dapat menjadi tanda bangsa ini memimpin dunia dan bersinergi dengan bangsa lain.

“Mari kita resmikan bersama 'ground breaking' ini. Semoga diberi kelancaran, kekuatan, dan kebaikan untuk dunia," katanya.

Direktur SMK M. Bakrun mengatakan pembangunan SMK SIKK memiliki sejarah panjang karena merupakan amanah Presiden RI untuk mengembangkan sekolah di Malaysia.

"Alhamdulilah pembangunan USB SMK SIKK ini bisa kita mulai dan mudah-mudahan bisa berjalan lancar. Karena siswanya sudah ada, maka kalau tidak secepatnya dibangun, pembelajaran tidak dapat berjalan optimal," katanya.

Sebenarnya, katanya, pembangunan USB telah diusahakan pada 2018 dan 2019, namun tidak bisa dilakukan. Pembangunan USB akan dibagi dalam dua tahap. Tahun ini lantai bawah dengan anggaran Rp9 miliar, tahun depan lantai dua dan tiga dengan anggaran sekitar Rp18 miliar hingga Rp19 miliar.

"Sehingga, akhir tahun 2021 selesai dan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita,” katanya.

Kepala SIKK Dadang Hermawan mengatakan SIKK telah beroperasi sejak 1 Desember 2008 dengan tugas memberikan akses layanan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Adapun SMK SIKK yang mempunyai program kuliner, perhotelan dan jasa pariwisata, serta teknologi pesawat udara juga telah bekerja sama dengan dunia usaha dan industri di Sabah, Malaysia, yakni hotel, restoran, Layang Layang Aerospace, dan Institut Latihan Perindustrian Kota Kinabalu.

Rencananya, SMK SIKK dibangun dalam dua tahap. Tahap I pada 24 Agustus-21 Desember 2020 dan tahap II pada April-Oktober 2021. Pada pembangunan tahap pertama diharapkan bangunan lantai dasar dapat terselesaikan. Rencananya, lantai satu akan dibangun RPS tata boga, lantai 2 RPS perhotelan, dan lantai 3 ruang kelas.

Baca juga: KBRI Dukung Wacana SMK di Kuala Lumpur
Baca juga: Kemendikbud : Negara maju diukur dari pendidikan vokasinya

 

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020