Bantuan ini akan kami optimalkan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan, utamanya untuk tenaga kesehatan
Solo (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengimbau mahasiswa untuk mulai menabung haji agar bisa berangkat saat usia mereka belum terlalu senja.

"Kalau sekarang antrean haji itu sampai 30 tahun, 75 persen dari total pendaftar usianya 40 tahun. Artinya kalau mereka berangkat dengan menyesuaikan waktu tunggu tersebut maka berangkatnya di atas usia 60 tahun," kata Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnaen usai penyerahan bantuan kemaslahatan kepada Rumah Sakit UNS di Solo, Jumat.

Apalagi, kata dia, jika mendaftar di atas usia 50 tahun, maka calon haji baru bisa berangkat di usia sekitar 70 tahun ke atas.

Menurut dia, jika dari sisi kesehatan hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan.

"Oleh karena itu, kami mengimbau mahasiswa untuk mulai menabung. Kalau mereka minta orang tua untuk menabung haji kan tentu orang tua akan mendukung. Kalau itu Rp20 ribu/hari, empat tahun sudah dapat Rp36 juta. Padahal daftarnya hanya Rp25 juta," katanya.

Untuk mendorong pertumbuhan peserta haji usia muda, saat ini pihaknya ada Gerakan Mari Tunaikan Haji Selagi Muda (Mina).

Baca juga: BPKH gelar kompetisi gerakan " Mari Tunaikan Haji Selagi Muda"

Ia mengatakan saat ini program tersebut mengalami pertumbuhan cukup signifikan sejak diluncurkan dua tahun lalu. Berdasarkan data, pada 2018 pertumbuhan haji muda 17 persen dan tahun berikutnya naik menjadi 43 persen.

"Melihat angka pertumbuhan ini artinya antusiasme haji milenial cukup bagus," katanya.

Mengenai dana haji, katanya, saat ini BPKH mengelola dana kurang lebih Rp136 triliun dengan antrean kurang lebih 4,5 juta antrean.

Pada penyerahan bantuan kemaslahatan tersebut, pihaknya memberikan bantuan kepada RS UNS Surakarta senilai Rp411 juta. Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) yang diserahkan melalui Mitra Kemaslahatan Baznas.

Terkait dengan bantuan tersebut, Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi tenaga medis.

"Bantuan ini akan kami optimalkan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan, utamanya untuk tenaga kesehatan," katanya.

Baca juga: BPKH luncurkan buku soal investasi keuangan haji
Baca juga: Gubernur BI tampik dana haji untuk perkuat nilai tukar rupiah

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020