Jakarta (ANTARA News) - Misi kemanusiaan RI ke Haiti terpaksa kembali ke Indonesia tanpa menjalankan tugasnya membantu korban gempa bumi 7,0 skala Ricther yang terjadi Selasa pekan lalu itu (12/1), karena kondisi tidak memungkinkan droping bantuan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Tengku Faizasyah menyatakan bahwa misi tersebut tidak berhasil mendarat di ibukota Haiti, Port Au Prince, namun bantuan kemanusiaan dari Indonesia tersebut berhasil dialihkan ke Republik Domikia.

"Berdasarkan segala pertimbangan yang matang, misi memutuskan untuk mendaratkan bantuan tersebut di Republik Dominika untuk kemudian diserahkan kepada salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Wood Food Programe (WFP)," ujar Faizasyah, Jakarta, Jumat.

Misi kemanusiaan Indonesia tiba di Republik Dominika pada 20 Januari 2010, kemudian mempercayakan WFP untuk menjadi sebuah media yang mengantarkan dan mendistribusikan bantuan tersebut melalui jalur darat.

"Namun, bantuan tersebut tiba di Haiti masih belum bisa dipastikan, tetapi akan terus di pantau oleh perwakilan RI di New York. Sementara ini, tim kita sudah dalam perjalanan kembali ke Indonesia dan besok diharapkan tiba di Jakarta," tambah Faizasyah.

Keputusan untuk mendaratkan bantuan dan menyerahkan kepada pihak WFP, diambil berdasarkan penilaian tim sejak tiba di Honolulu yang tidak melihat ada kemungkinan untuk mendaratkan bantuan di Haiti.

Menurut Faizasyah, dalam proses tanggap darurat, kondisi yang dihadapi dapat berubah, dan harus bisa menyesuaikan dengan segala kondisi yang ada, kemudian pemikiran tim untuk mendarat di Republik Dominika adalah salah satu tindakan yang tepat saat itu.

Sementara itu, pemerintah dan masyarakat Haiti sangat mengapresiasi usaha tanggap darurat yang dilakukan di daerah bencana, karena Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang terletak sangat jauh di Asia, namun memiliki solidaritas dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah bencana yang telah merenggut lebih dari 200 ribu korban jiwa.

Mengenai usaha evakuasi lima warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Haiti, Faizasyah mengatakan bahwa Indonesia masih berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat.

Kelima WNI yang selamat yaitu Endang Satriyani dan Yogi Anggoro bekerja untuk PBB dan tiga orang lainnya karyawan Hotel Caribee, Port Au Prince, Haiti adalah Ni Luh Made Juni, Ni Ketut Yastri Astiti dan I Gusti Ayu Putu Sukerti.

Ketiga karyawan hotel itu akan dipulangkan secepatnya oleh pihak pemilik hotel pada waktu yang dinyatakan tepat, mereka rencananya akan dievakuasi ke Hawai untuk kemudian kembali ke kampung halaman mereka.

Sementara, keberadaan korban Endang dan Yogi masih sangat diperlukan untuk membantu proses pemulihan kondisi tanggap darurat yang sedang berlangsung. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010