Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 30, sebanyak 22 saham menderita kerugian dan delapan saham sisanya berhasil meraih keuntungan.
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali merosot tajam pada perdagangan Jumat (4/9/2020), memperpanjang kerugian besar untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt anjlok 1,65 persen atau 215,11 poin menjadi menetap di 12.842,66 poin.

Indeks DAX 30 jatuh 1,40 persen atau 185,66 poin menjadi 13.057,77 poin pada Kamis (3/9/2020), setelah 2,07 persen atau 269,18 poin menjadi 13.243,43 poin pada Rabu (2/9/2020), dan menguat 0,22 persen atau 28,87 poin menjadi 12.974,25 poin pada Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Saham Jerman turun tajam dengan indeks DAX 30 anjlok 1,40 persen

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 30, sebanyak 22 saham menderita kerugian dan delapan saham sisanya berhasil meraih keuntungan.

Vonovia, perusahaan pengembang perumahan terkemuka mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 6,38 persen.

Disusul oleh saham perusahaan properti Jerman Deutsche Wohnen yang tergelincir 5,87 persen, dan kelompok perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk elektrik mutahir RWE jatuh 4,37 persen.

Baca juga: Saham Prancis terkoreksi lagi, indeks CAC 40 terpangkas 0,89 persen

Di sisi lain, Deutsche Bank, perusahaan jasa keuangan dan perbankan terkemuka Jerman meraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya terangkat 3,21 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan produsen berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro yang meningkat 2,53 persen, serta perusahaan pemasok komponen otomotif Continental naik 1,16 persen.

Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 421,52 juta euro (499,16 juta dolar AS).

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020