"Ibarat membangun rumah, program 100 hari pertama ini baru membangun pondasinya, jadi wajar kalau hasilnya belum terlihat," kata Tifatul Sembirig pada diskusi "Evaluasi 100 Hari Kabinet" di Jakarta, Sabtu.
Diakatakan Tifatul, program 100 hari pertama ini adalah komunikasi yang dibangun pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Menurut dia, saat ini memang belum ada yang terlihat hasilnya karena baru membangun pondasinya, tapi nanti setelah satu tahun atau lebih akan tampak tiang-tiangnya.
"Dibutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk hasil kerja sesungguhnya dari program prioritas pemerintah. Ibarat membangun rumah, sudah terlihat mana mana pintu, dinding, dan atapnya," katanya.
Dikatakannya, evaluasi program 100 hari pertama pemerintah ini lebih kepada mengingatkan menteri yang kinerjanya belum optimal agar lebih optimal.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini optimis kinerja pemerintah ke depan lebih baik yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi lebih baik.
Menurut dia, target pemerintah hingga tahun 2014 pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen dan kemiskinan turun menjadi delapan persen.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersikap positif dan mendukung program pemerintah.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, pada 100 hari pertama hendaknya pemerintah mampu menumbuhkan sikap optimisme masyarakat terhadap pemerintah.
Menurut dia, program prioritas pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yakni di bidang pangan, penyediaan lapangan kerja, dan energi.
Sekitar 75 persen penduduk Indonesia, katanya, bekerja di sektor informal di antaranya sebagai petani, pedagang, dan buruh, yang berpikir pragmatis.
Haparan masyarakat tersebut kepada pemerintah, adanya pasokan pangan cukup dengan harga stabil, bisa mencari kerja atau berusaha dengan muda, serta sumber energi tersedia seperti bahan bakar minyak (BBM) dengan harga stabil dan listrik tidak sering padam.
"Jika hal-hal dasar ini pun tidak bisa dilakukan dengan baik oleh pemerintah akan membuat masyarakat marah dan menurunkan kepercayaan kepada pemerintah," kata Agus.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010