Beijing (ANTARA News/AFP) - Daging anjing dan kucing, kelezatan di China, boleh jadi akan hilang dari daftar menu di negara pencinta makanan tersebut berdasarkan peraturan pertamanya yang menentang penyiksaan terhadap hewan, demikian laporan pers resmi China, Selasa.

Orang yang mengkonsumsi kedua hewan itu, yang dipandang meningkatkan kehangatan tubuh, akan menghadapi denda sampai 5.000 yuan (730 dollar AS) dan kurungan selama 15 hari jika peraturan tersebut disahkan, demikian laporan Chongqing Evening News.

Menurut peraturan itu, "organisasi" yang terlibat dalam perbuatan itu akan didenda dari 10.000 sampai 500.000 yuan. Laporan tersebut tak memberi perincian lebih lanjut.

Peraturan itu berada pada tahap perancangan selama satu tahun terakhir dan laporan tersebut tak menjelaskan kapan diperkirakan akan menjadi peraturan.

Anggota Dewan Legislatif "macan ompong" di China bertemu pada Maret, tapi rancangan peraturan seringkali dapat memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memperoleh pengesahan.

Kekejaman terhadap hewan dan penyajian daging anjing serta kucing di meja makan tetap tersebar di China, kendati ada kesadaran yang meningkat mengenai kesejahteraan hewan.

Restoran yang menawarkan "daging harum", ungkapan yang diperhalus buat anjing, dapat dilihat di berbagai kota besar di seluruh negeri itu, tempat kegemaran terhadap anjing sebagai hewan peliharaan hidup berdampingan dengan kegemaran akan daging anjing.

Daging kucing paling terkenal di berbagai bagian di China selatan dan ada laporan rutin mengenai pecinta hewan yang berusaha menghalangi truk yang membawa ratusan atau bahkan ribuan kucing ke pasar daging dan akhirnya ke meja makan di sana.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010