Intinya, atlet harus berusaha menemukan makna hidup baru dan mencari potensi dalam diri sendiri, namun bukan berarti melupakan fungsi dan tugas sebagai atlet.

Hal ini berkaitan dengan daya lenting dari mental seorang atlet. Bukan sekadar tangguh atau tahan menghadapi tekanan, namun juga atlet harus mempunyai kemampuan mengatasi dan bangkit dari keterpurukan dalam kondisi sekarang.

Hal ini diamini atlet senior lari gawang putri Dedeh Erawati, yang menilai berdiam diri akibat pandemi adalah hal yang berat untuk dijalani. 

Oleh karena itu, upaya penguatan mental merupakan hal dasar yang dibutuhkan atlet sekembalinya ke pelatnas.

Dia meminta pelatih tidak terlalu membebani atlet saat memulai latihan kembali karena bisa membuat kemampuan atlet menurun drastis akibat lama tak berlatih secara maksimal sebagaimana di pelatnas.

Kembali ke pelatnas

Sebagai tindak lanjut program pelatihan, awal Agustus PB PASI memutuskan kembali memulai program pemusatan latihan nasional dengan memanggil 15 atlet dan 11 pelatih untuk berlatih di Stadion Madya Senayan Jakarta.

Dalam pelatnas ini, para atlet dan pelatih akan mengikuti protokol kesehatan yang sudah dirumuskan PB PASI, termasuk sesuai dengan standar Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang mengharuskan peserta pelatnas menjalani uji PCR di Rumah Sakit Olahraga Nasional Cibubur.

Atlet pelatnas akan datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama berisi 10 atlet dan lima orang sisanya pada gelombang kedua. Bagi atlet yang terdaftar dalam gelombang I, mereka akan terlebih dulu dites usap untuk memastikan kesehatannya.

Jika peserta dari gelombang I dipastikan sehat, maka baru menyusul atlet dari gelombang II.

Program latihan untuk atlet gelombang pertama dipastikan bisa langsung dimulai meski gelombang kedua belum datang ke pelatnas.

Meski mengalami sejumlah kendala dalam pelaksanaan program latihan pada mas normal baru, atletik Indonesia membuktikan mampu melewati tantangan yang ada.

Pelatnas menjadi prioritas tersendiri bagi PB PASI karena sejumlah agenda internasional diprediksi digelar dalam waktu yang berdekatan tahun depan. 

Oleh karena itu, persiapan menyeluruh wajib dilakukan demi mewujudkan target medali emas pada kejuaraan dunia dan Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Agar olahraga tak "disuntik mati" oleh pandemi

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020