Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri hingga Desember 2009 telah menyalurkan fasilitas pembiayaan pengembangan sektor pangan di Indonesia mencapai Rp14,8 triliun atau tumbuh 11 persen dibanding 2008.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riswinandi, dalam siaran persnya, Jumat mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan sektor pangan di Indonesia karena sangat menarik dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

Menurut Riswandi, kondisi tanah dan iklim di Indonesia sangat mendukung pengembangan berbagai komoditas pangan. Selain itu Indonesia juga memiliki sumber daya manusia dengan pengetahuan dan pengalaman bercocok tanam yang baik, serta tingginya minat investor menanamkan modalnya di sektor pangan.

"Faktor-faktor itu menjadi pendorong pertumbuhan sektor pangan di Indonesia, untuk itu Bank Mandiri secara aktif memfasilitasi usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pangan tanah air," katanya.

Komitmen Bank Mandiri untuk mendukung sektor pangan dan memberikan fasilitas permodalan tidak hanya menyasar ke sektor Korporasi atau perusahaan besar saja, namun juga kepada UKM (usaha kecil menengah), KUD (Koperasi Unit Desa), petani dan segmen ritel lain.

Fasilitas pembiayaan kepada korporasi besar diberikan melalui produk kredit investasi dan kredit modal kerja untuk mendukung ekspansi serta kegiatan bisnis perusahaan.

Bank Mandiri juga memberikan layanan cash management (pengelolaan kas perusahaan) untuk memudahkan transaksi keuangan perusahaan.

Selain itu juga aktif menyalurkan kredit modal kerja kepada peritel, sementara pembiayaan untuk petani kecil diberikan melalui fasilitas Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Pola Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dan perkebunan plasma.

Jumlah petani yang mendapat fasilitas pembiayaan Bank Mandiri pada 2009 tercatat 96.488 petani lebih tinggi dibanding 2008 sebanyak 93.464 petani.

Sementara KUD yang mendapat fasilitas pembiayaan terkait pengembangan pangan mencapai 119 KUD, naik dari 103 KUD pada 2008.

Salah satu usaha Bank Mandiri untuk merealisasikan komitmen dalam pengembangan sektor pangan adalah dengan menggelar "Papua Investment Day" pada Oktober 2009.

"Papua Investment Day" tersebut bertujuan untuk mempertemukan "stake holders" terkait yakni investor dan pemerintah daerah Papua serta Bank Mandiri yang bertujuan untuk memberikan informasi seluas-luasnya mengenai potensi investasi pangan serta mendiskusikan potensi dan kendala investasi di Papua, serta rumusan tindak lanjut untuk realisasinya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010