Jakarta (ANTARA) - Country Manager Nutanix Indonesia, Fetra Syahbana, mengatakan pihaknya siap membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Tanah Air melalui inovasi hyperconverged infrastructure (HCI) terbarunya, yang menciptakan inovasi yang signifikan di data center dan pasar cloud.

"Jumlah perusahaan di Indonesia itu paling banyak small dan medium company. Hanya sedikit yang level enterprise. Nah, usaha baru atau SME biasanya enggak bisa invest besar-besaran untuk membangun infrastruktur," kata Fetra dalam siaran virtual, Rabu (9/9).

Secara spesifik, inovasi baru ini akan memberikan kinerja yang 50 persen lebih cepat, kemampuan native virtual networking yang menyederhanakan penerapan multicloud, monitoring keamanan yang menyeluruh untuk mendukung strategi Zero-Trust, dan kemampuan otomatisasi dan budgeting untuk sumber daya cloud.

Selain memperluas software stack HCI ke public cloud, Nutanix juga telah menetapkan standar inovasi di market HCI yang sedang bertumbuh pesat ini, sehingga modernisasi TI yang sesungguhnya bisa dijangkau oleh semua organisasi/perusahaan.

Nutanix meningkatkan arsitektur HCI-nya dengan memanfaatkan perkembangan terkini dalam teknologi penyimpanan (storage), yang mencakup SSD berbasis NVMe dan Intel Optane SSD.

Hasilnya adalah latensi yang lebih rendah, sehingga meningkatkan kinerja menjadi 50 persen lebih cepat untuk beban kerja I/O yang intensif.

Selain kinerja yang lebih cepat, Nutanix mengumumkan hadirnya Flow Security Central, suatu management plane berbasis SaaS tersentralisasi, yang akan memantau tata kelola, visibilitas jaringan, dan operasional keamanan di private cloud dan public cloud yang diberdayakan oleh Nutanix.

Strategi Zero-Trust membutuhkan peraturan yang bersifat granular di jaringan dan kemampuan memonitor serta mengupdate peraturan itu secara real-time.

Nutanix juga mengumumkan bahwa kemampuan jaringan virtual baru di Nutanix Flow, yang terintegrasi secara native ke dalam software stack Nutanix HCI, sedang dalam pengembangan.

Flow Networking akan menyederhanakan task untuk membuat, mengisolasi, dan mengelola jaringan berbasis software yang menghubungkan aplikasi yang berjalan di pusat data center dan di lingkungan public cloud, menyederhanakan jaringan secara signifikan untuk penerapan hybrid dan multi-cloud.

Nutanix juga mengumumkan Prism Ultimate menambahkan insight aplikasi yang canggih dan otomatisasi dalam rangka memecahkan berbagai bottleneck dalam infrastruktur aplikasi.

Ini menawarkan visibilitas terhadap konsumsi sumber daya TI di cloud untuk menghemat biaya TI yang ditargetkan dan penganggaran yang lebih akurat.

Selain itu, Nutanix Prism juga dapat memantau lingkungan non-Nutanix, termasuk virtualization stack yang populer, memberi pelanggan Nutanix satu glass panel untuk seluruh infrastruktur mereka, termasuk lingkungan infrastruktur yang lama.


Baca juga: Era "multicloud", Nutanix luncurkan Elevate dan Kubernetes

Baca juga: Nutanix gandeng Microsoft Azure untuk mengusung "seamless hybrid"

Baca juga: Digitalisasi UMKM bisa jadi peluang tingkatkan PDB Indonesia

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020