Mudah-mudahan, kebijakan itu bisa dipahami oleh semua pihak
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berharap semua pihak memahami kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September 2020 karena hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Mudah-mudahan, kebijakan itu bisa dipahami oleh semua pihak," kata Wagub DKI Ahmad Riza Patria di Jakarta, Kamis.

Penegasan itu terkait dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa merosotnya IHSG Kamis ini disebabkan oleh kebijakan PSBB di Jakarta yang akan diberlakukan kembali.

Menurut Wagub DKI yang akrab disapa Ariza ini kebijakan yang diputuskan dalam rapat forum komunikasi pemerintah daerah (Forkomimda) karena didasarkan pada situasi penyebaran terus yang meningkat dan  mengutamakan keselamatan warga di Jakarta.

"Kemudian, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa kita mengutamakan keselamatan dari warga, itu yang menjadi prioritas pemerintah pusat dan pemerintah DKI sangat mendukung," kata Ariza.

Dia juga berharap apa pun yang menjadi keputusan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat dilaksanakan dan dikerjakan bersama agar bisa tetap menjaga kesehatan, keselamatan, serta masalah lain termasuk masalah ekonomi dan sosial.

"Perlu ada keseimbangan antara masalah kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya. Memang membangun bangsa ini harus melihat semua aspek. Namun apa yang telah diputuskan oleh pak gubernur dan seluruh jajaran, kita semata-mata semua dimaksudkan untuk memastikan bahwa di Jakarta tidak ada peningkatan yang signifikan terkait penyebarannya," ucap dia.

Terlebih, kata Ariza, saat ini Jakarta mengalami keterbatasan tempat tidur, jumlah rumah sakit dan tenaga medis, ruang perawatan intensif (ICU), bahkan tempat pemakaman sudah menipis bahkan jika pun ditambah 20 persen akan membludak sekitar Oktober 2020 jika tanpa dilakukan pembatasan ketat.

"Jadi memang perlu ada langkah-langkah yang ekstra yang luar biasa. Satu sisi kita harus terus meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit, ICU, obat-obatan, tenaga medis dengan merekrut 1.174 orang," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, merosotnya IHSG Kamis ini disebabkan oleh kebijakan PSBB yang akan diberlakukan kembali.

"Berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," ujarnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, ditutup melemah 257,915 atau 5,01 persen ke level 4.891 pada perdagangan Kamis. Sebanyak 50 saham menguat, 444 saham melemah dan 97 saham tidak mengalami perubahan.

Volume perdagangan pada Kamis ini tercatat sebanyak 9,943 juta lembar saham, dengan frekuensi tercatat sebanyak 723,174 kali. Adapun secara keseluruhan investor membukukan sebesar Rp10, 297 triliun.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, secara teknikal IHSG memang akan melemah pada perdagangan Kamis ini.

Menurut dia, jika berdasarkan sentimen, melemahnya IHSG masih dipengaruhi kekhawatiran akan kembali diberlakukan PSBB di DKI Jakarta, yang akan mempengaruhi perekonomian hingga akhir kuartal III tahun 2020.

Baca juga: DPRD DKI minta Anies tegas dalam kebijakan PSBB Total
Baca juga: DPRD DKI minta Pergub COVID-19 dimaksimalkan


 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020