Dengan adanya layanan Lion Air di rute Balikpapan-Berau ini, maka masyarakat tentu jadi punya pilihan lebih banyak
Balikpapan (ANTARA) - Lion Air membuka rute penerbangan Balikpapan-Berau dengan keberangkatan dari Bandara Sepinggan yang dijadwalkan setiap hari pukul 08.20 WITA dan tiba pukul 10.00 di Bandara Kalimarau, Tanjung Redeb, Berau.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu membangkitkan kembali ekonomi dan pariwisata di kedua daerah,” kata General Manager Bandara Sepinggan Barata Singgih Riwahono.

Berau dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Kalimantan Timur dengan obyek wisata keindahan bawah laut di Kepulauan Derawan, meliputi Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, dan Pulau Sangalaki.

Baca juga: Lion Air akui angkut penumpang lampaui 70 persen pada kondisi tertentu

Di Pulau Maratua bahkan juga sudah ada bandara yang didarati pesawat dari Kalimarau. Bahkan sebelum wabah COVID-19 Garuda Indonesia rutin terbang setiap akhir pekan dari Balikpapan.

“Dengan adanya layanan Lion Air di rute Balikpapan-Berau ini, maka masyarakat tentu jadi punya pilihan lebih banyak,” kata Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro.

Apalagi tak hanya orang yang ingin berlibur yang terbang ke Berau. Sejumlah perusahaan pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang ada di Berau dan  utara Kutai Timur, juga membutuhkan transportasi udara.

Baca juga: Batik Air buka rute Jakarta-Berau

Pekerja kebun sawit di Muara Wahau, Kutai Timur, misalnya, punya pilihan untuk ambil perjalanan darat 4 jam ke Tanjung Redeb untuk terbang dari Kalimarau, atau perjalanan bermobil lebih kurang 6-8 jam ke Samarinda, atau 10 jam lebih ke Sepinggan Balikpapan untuk pulang ke Surabaya.

Selain Lion Air, di rute Balikpapan-Berau ini sebenarnya sudah lama eksis Wings Air, maskapai yang juga bagian dari Grup Lion. Garuda Indonesia juga pemain lama di rute ini. Garuda menggunakan pesawat jet Bombardier CRJ-1000, sementara Wings menggunakan pesawat berbaling-baling ATR-72.

Baca juga: Lion Air khawatir PSBB Jakarta berdampak pada industri penerbangan

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020