New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah jatuh di bawah 77 dolar per barel pada Rabu waktu setempat, setelah data AS menunjukkan persediaan minyak mentahnya naik, meningkatkan kekhawatiran tentang berlanjutnya permintaan lesu di konsumen energi terbesar dunia itu.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret turun 25 sen menjadi menetap di 76,98 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 14 sen menjadi menetap di 75,92 dolar per barel.

Stok komersial minyak mentah AS melompat 2,3 juta barel minggu lalu, jauh melebihi perkiraan analis untuk meningkat 200.000 barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan Rabu.

Angka mengkonfirmasi data Selasa dari grup perdagangan American Petroleum Institute, yang menunjukkan persediaan minyak mentah nasional naik 4,7 juta barel.

"Data minyak mentah EIA terutama bearish di tengah buruknya permintaan. Total permintaan produk dalam empat minggu hingga 29 Januari turun dari tahun lalu dan itu sangat mengecewakan," kata Andy Lebow, pialang di MF Global di New York.

Tingkat pemanfaatan kilang AS turun 0,8 persentase poin pada 77,7 persen dari kapasitas minggu lalu -- terendah mereka sejak tahun 1990 pembatasan tingkat gangguan badai.

Namun, harga bensin bangkit setelah dilaporkan penurunan stok 1,2 juta barel.

"Penarikan bensin adalah counter-musiman dan tampak mendukung," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch & Associates di Galena, Illinois.

Investor telah melihat data ekonomi yang lebih luas selama tahun lalu untuk tanda-tanda pemulihan ekonomi dan potensi rebound permintaan energi.

Di Wall Street, saham-saham AS jatuh setelah Presiden Barack Obama menegaskan kembali komitmennya untuk merombak sistem perawatan kesehatan dan memperketat peraturan di sektor keuangan.

Dolar naik terhadap euro karena memuncaknya kekhawatiran tentang ekonomi Portugal menekan euro. Sebuah greenback yang kuat membuat harga komoditas dalam dolar lebih mahal bagi mereka memegang mata uang lainnya.

Analis juga tetap mencermati Iran. Pengekspor minyak terbesar kelima dunia itu mengatakan telah meluncurkan sebuah roket pembawa satelit buatan dalam negeri yang membawa hewan hidup ke orbit rendah Bumi, sebuah langkah yang mungkin megipas keprihatinan tentang rencana nuklir Teheran.

Kekuatan Barat menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir di bawah program pengayaan sipil bahwa Teheran mengatakan akan membuat pembangkit tenaga listrik nuklir yang akan membebaskan minyak dan gas domestik untuk ekspor.

Dalam laporan akhir pada Selasa, American Petroleum Institute, stok minyak mentah AS melompat 4,7 juta barel minggu lalu. Dibandingkan dengan perkiraan rata-rata kenaikan 200.000 barel dalam jajak pendapat Reuters. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010