lakukan ikhtiar kreatif di tingkat daerah
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri STP MSi mengajak siswa untuk berkegiatan dengan aman selama pandemi COVID-19.

"Saya ingatkan, agar satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan kegiatan dengan aman agar dalam memenuhi hak belajar anak, mereka tetap sehat dalam beraktivitas," ujar Jumeri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Jumeri mendorong agar para pemangku kepentingan pendidikan saling berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang kreatif, sesuai dengan kondisi daerahnya. Pendidikan bukan semata tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan kerja bersama seluruh pihak.

"Kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan, lakukan ikhtiar kreatif di tingkat daerah, saya titip betul agar ketertinggalan pembelajaran bisa dikurangi seminimal mungkin," tambah dia.

Ia melanjutkan, melalui kegiatan yang menarik, seluruh warga pendidikan dapat saling menginspirasi praktik baik untuk diterapkan maupun dikembangkan di sekolah lain.

Satuan pendidikan dapat menciptakan kegiatan yang kreatif dan inovatif, seperti gelar diskusi virtual antarsekolah pada satu wilayah.

Baca juga: Presiden Jokowi semangati guru-siswa terus belajar di masa pandemi

Baca juga: Kemendikbud: Siswa terinfeksi COVID-19 bukan karena pembukaan sekolah

Baca juga: Kemendikbud ajak pendidik hadirkan belajar yang menyenangkan


Selain menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, kesempatan untuk berbagi praktik baik diyakini Jumeri mampu menginspirasi sekolah lain untuk berbuat hal yang sama.

"Bayangkan setiap satu kecamatan punya satu praktik baik, maka jika kegiatan itu melibatkan 20 kecamatan maka anak-anak kita akan ‘membawa pulang’ 20 praktik baik untuk diterapkan di sekolah."

Hal tersebut diutarakan Jumeri dalam kegiatan Organisasi Kepemimpinan Tingkat SMP secara virtual.

"Sebagai modal strategis yang harus dimiliki, butuh proses yang panjang bagi seorang manusia untuk menjadi pemimpin yang ideal. Sebab, menyikapi perkembangan zaman, pemimpin saat ini berperan membawa bangsanya keluar dari krisis dan unggul dalam persaingan global," terang dia.

Menurut Jumeri, seseorang yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mempunyai dua tugas besar. Selain sebagai peserta didik yang bertanggung jawab untuk mencetak prestasi, juga harus mampu mengurus organisasi di sekolah, berkomunikasi dengan efektif, serta mengelola kegiatan dan mengorganisir teman-temannya.

"Kepada bapak dan ibu guru saya sampaikan, beri kesempatan anak-anak kita berkiprah. Beri mereka kepercayaan untuk mengelola kegiatan, agar lebih terasah kecakapan mereka dalam berkomunikasi," harap dia.

Kegiatan itu dilaksanakan dalam empat angkatan. Angkatan I dan II telah dilaksanakan yaitu tanggal 7-8 September 2020 dan tanggal 10-11 September 2020. Angkatan III berlangsung tanggal 14-15 September 2020. Angkatan IV akan diselenggarakan pada tanggal 17-18 September 2020.

Direktur SMP Kemendikbud, Mulyatsyah mengatakan siswa yang terpilih oleh dinas pendidikan adalah wakil kabupaten/kota yang telah menunjukkan prestasinya baik akademik maupun nonakademik.

"Seluruh angkatan kelak mereka menjadi pemimpin. Pembinaan kepemimpinan bisa dimulai dari kegiatan yang dilakukan di jenjang SMP. Mereka adalah putra-putri terbaik yang menjadi kebanggaan kita,” kata Mulyatsyah.

Para peserta akan diberikan pembekalan dari narasumber yang kompeten dibidangnya seperti perwakilan Direktorat SMP, praktisi kesehatan, praktisi pendidikan dan motivator, pegiat pendidikan, dan mantan pengurus OSIS jenjang SMP yang berprestasi, sebagai wujud penguatan karakter, menambah keterampilan berkomunikasi dan mendorong peserta untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.

Baca juga: Kemendikbud: Keselamatan guru dan siswa prioritas utama pasca COVID-19

Baca juga: Kemendikbud: Keamanan siswa dan guru prioritas saat era normal baru

 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020