Kami akan terus kembangkan pembangunan di bidang pertanian, untuk lahan di Sumba Tengah dengan luas 3.000 ha akan dibangun 50 sumur bor untuk mendukung kebutuhan air.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera membangun 50 unit sumur bor untuk mendukung kegiatan pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pertemuan dengan Rektor Undana, Prof.Fred L Benu bersama sejumlah pejabat Undana di Kupang, Selasa, mengatakan pemerintah NTT sedang fokus dalam pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan guna mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat NTT.

"Kami akan terus kembangkan pembangunan di bidang pertanian, untuk lahan di Sumba Tengah dengan luas 3.000 ha akan dibangun 50 sumur bor untuk mendukung kebutuhan air,  " kata Viktor.

Baca juga: Kabupaten Kupang bangun 30 sumur bor atasi krisis air

Menurut dia, Pulau Sumba merupakan daerah yang kaya untuk potensi pertanian, sehingga harus dikembangkan infrastrukturnya dengan baik agar lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Apabila infrastrukturnya kami siapkan maka masyarakat akan senang dan tidak malas untuk menanam,"ujar Viktor.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem di DPR-RI itu menambahkan pembangunan sektor peternakan juga terus dilakukan di Pulau Sumba guna mempercepat pengentasan kemiskinan.

"Masyarakat di Pulau Sumba masih impor telur ayam dari luar. Ke depan jangan lagi seperti itu. Peternakan akan kita kembangkan lebih baik untuk Sumba, Timor dan Flores mulai dari produksi ayam, telur ayam, babi dan sapi. Kita juga tingkatkan terus pengembangan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan saya mau pihak Universitas Nusa Cendana untuk dukung program ini,” ujar Gubernur Viktor.

Baca juga: Di pertemuan G20, Mentan tekankan pentingnya pertanian saat pandemi

Orang nomor satu di provinsi berbasis kepulauan ini berharap para mahasiswa Undana turun langsung ke masyarakat dengan memiliki program terapan di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

“Mahasiswa yang dibina di perguruan tinggi harus bisa menjalankan program di masyarakat. Misalnya untuk mahasiswa Peternakan harus mampu menerapkan program pengembangan produksi sapi dan juga budidaya ikan oleh mahasiswa Fakultas Perikanan. Harus ada hasilnya dan menjadi salah satu ukuran kelulusan bagi mahasiswa," tegas Viktor.

Pada kesempatan itu Rektor Undana, Prof. Fred L Benu menyatakan kesiapan Undana dalam mendukung program Pemerintah Provinsi NTT itu.

"Untuk saat ini kami mendesain kurikulum di mana setiap mahasiswa akan mengambil program kuliah 20 SKS di luar kampus dalam hal ini akan turun langsung ke masyarakat dan kami wajibkan itu semua,” kata Rektor Undana Prof. Fred L Benu. 
 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020