Jakarta (Antara) -- Berbagai kebijakan, langkah dan upaya Pemerintah Indonesia dalam membangun lingkungan hidup selama beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil dan mendapatkan pengakuan internasional, yakni keberhasilan menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Alhasil, Indonesia mendapatkan pendanaan dari pemerintah Norwegia sebesar Rp840 miliar Green Climate Fund (GCF) sebesar 103 juta dolar AS.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pelestarian lingkungan hidup, sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo agar pemerintah memastikan ketersediaan lingkungan hidup yang baik bagi masyarakat.

"Indonesia berbekal tiga kekuatan dalam membangun lingkungan hidup dan kehutanan yaitu kekuatan moral, intelektual dan pendanaan sehingga mampu mewujudkan visi pelestarian lingkungan," ujar Siti dalam pertemuan virtual antarmenteri lingkungan hidup negara anggota G20, Rabu.

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkugan hidup, pemerintah Indonesia telah melakukan moratorium penerbitan izin baru pemanfaatan hutan alam primer dan lahan gambut sejak 2011. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan pemulihan lansekap hutan, akselarasi program perhutanan sosial, serta meningkatkan efektivitas pengelolaan konservasi.

Siti pun tak lupa mengungkapkan apresiasinya terhadap dunia usaha dalam merehabilitasi lahan, dimana total 102.000 Hektare (Ha) telah ditanami dengan partisipasi dunia usaha dan para pemegang izin. 

"Target rehabilitasi adalah seluas 637.000 Ha kawasan mangrove yang kritis dari total 3,3 juta Ha luas hutan mangrove di Indonesia, yang telah dimulai tahun 2020 ini," paparnya.

Adapun dalam hal pelestarian terumbu karang, pada 2019, Indonesia berhasil meloloskan beberapa resolusi saat sidang UNEA-4 termasuk tentang pengelolaan terumbu karang berkelanjutan. Resolusi UNEA-4 tersebut telah diimplementasikan Pemerintah Indonesia dengan membangun basis data, regulasi, dan jaringan nasional untuk pengelolaan terumbu karang.

Mengakhiri pernyataannya, Menteri Siti meminta anggota G20 agar memperkuat kolaborasi dalam tindakan nyata saat kondisi dunia masih dilanda pandemi Covid-19. Menteri Siti yakin dengan kerja sama yang kuat, dunia dapat kembali pulih bahkan lebih baik daripada sebelumnya. 

“Kita harus yakin dan percaya, bahwa dengan konsistensi dalam kerja sama, kita akan berhasil membangun kembali lingkungan dunia dengan hasil yang lebih baik, dan dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutup Siti.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020