Banda Aceh (ANTARA News) - Muhammad Fitra Azabi, bayi berusia enam bulan penderita Hydrocephalus yang juga mengalami gizi buruk kini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

"Pasien dirawat karena selang yang dipasang di kepala tersumbat dan haru direposisi, selain itu juga mengalami gizi buruk," kata dokter spesialis anak, dr Paramitha di Banda Aceh, Selasa.

Bayi laki-laki yang lahir prematur pada September 2009 di rumah sakit yang sama kini dirawat di ruang Seurunee-1 kamar tujuh, kondisinya lemah dengan berat badan hanya 3,6 kg.

"Setelah menjalani perawatan, berat badan pasien mulai naik. Sebelumnya saat dibawa ke rumah sakit berat badan pasien hanya 1,56 kg," tambahnya.

Dia mengatakan, bayi tersebut merupakan pasien bedah saraf yang dititipkan di ruang anak adalah bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 28 minggu dengan berat badan 1.000 gram.

Menurutnya sejak lahir, pasien memang sudah menunjukkan gejala hydrocephalus dan dirawat selama dua bulan di rumah sakit sehingga berat badannya naik menjadi 2,2 kg.

Pada perawatan tersebut, pasien dipasang selang di kepala untuk mengeluarkan cairan otak (Cairan Serebro Spinal/CSS) yang menumpuk di ventrikel.

"Setelah berat badannya mencapai 2,5 kg dan kondisinya stabil pasien dipulangkan. Kita tidak tahu bagaimana perawatan keluarga di rumah sehingga terjadi penyumbatan selang," katanya.

Pada Desember 2009, pasien kembali masuk ke rumah sakit karena penyumbatan selang dengan berat badan yang turun drastis yaitu hanya 1,5 kg.

"Selang yang dipasang di kepala sudah direposisi kembali. Sekarang sedang dalam perawatan tumbuh kembangnya," kata dia.

Sementara Nurliana, ibu pasien mengatakan, kondisi anaknya malah semakin memburuk setelah operasi pertama sehingga harus menjalani operasi kedua.

"Anak saya lahir normal meskipun prematur, setelah berusia sebulan baru mengalami pembesaran di kepala dan dioperasi. Tapi setelah dioperasi bukan membaik ternyata harus dioperasi kembali karena ada penyumbatan," kata Nurliana.(D016/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010