Jakarta (ANTARA) - Klub asal Venezuela Estudiantes bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk mengalahkan Alianza Lima 3-2 dalam laga restart Copa Libertadores, Rabu waktu setempat, dengan bantuan pelatih yang memberi arahan permainan dari jarak 8.000km melalui telepon.

Martin Brignani telah kembali ke negara asalnya Argentina karena pandemi COVID-19. Namun, karena bandara di Venezuela tutup untuk penerbangan internasional terjadwal - warga Peru tersebut tiba dengan charter khusus - ia tidak bisa kembali ke kota basis Estudiantes, Merida.

Sebagai gantinya, ia terpaksa menyaksikan pertandingan Rabu di televisi dan berbicara dengan para asistennya yang berada di tepi lapangan melalui WhatsApp dan telepon.

Baca juga: Copa Libertadores akan dimulai kembali September
Baca juga: Sepak bola Amerika Selatan "restart" dengan jaminan maksimum


Brignani melihat timnya kemasukan dua gol pada 10 menit pertama babak kedua, namun Estudiantes bangkit untuk mencetak tiga gol dalam stadion yang kosong.

Para pelatih yang terhubung jarak jauh itu melakukan lima pergantian, dan salah satu pemain pengganti itu mencetak gol yang menyamakan kedudukan setelah 81 menit.

Jose Rivas mencetak gol kemenangan dari titik penalti pada menit ketujuh tambahan waktu untuk memastikan "comeback" yang luar biasa bagi tim yang memainkan pertandingan kompetitif pertama mereka sejak 12 Maret.

Kemenangan tersebut adalah yang pertama bagi Estudiantes dalam Grup F dan membuat mereka berada di tempat ketiga dengan tiga poin, di bawah Racing dan Nacional, namun di atas Alianza Lima.

Libertadores, turnamen setara Liga Champions di Amerika Selatan, dimulai kembali pekan ini setelah absen enam bulan yang disebabkan oleh pandemi, demikian Reuters.

Baca juga: Jangan ludahi dan ciumi bola, kata CONMEBOL
Baca juga: CONMEBOL bantu finansial klub-klub Libertadores dan Sudamericana

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020