untuk bantuan sementara pihaknya telah menyiapkan beberapa barang khususnya pakaian dan selimut
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mendirikan dua posko pengungsi untuk menampung warga dari RT 006, 008, dan 015 yang menjadi korban kebakaran di Jalan Kalibaru Timur 1, Bungur, Jakarta Pusat, Jumat.

"Koordinasi awal bersama Camat dan (Plt) Lurah, kita dirikan posko evakuasi untuk warga tidur di lahan RTH. Sementara yang satu lagi di RT 015 untuk posko bantuan dari warga sekitar," ujar Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Maria Pasaribu di lokasi pengungsian.

Baca juga: Warga menduga kebakaran di Bungur akibat korsleting listrik

Lebih lanjut, Maria mengatakan untuk bantuan sementara pihaknya telah menyiapkan beberapa barang khususnya pakaian dan selimut.

"Bantuan dari kita saat ini yang sudah dalam perjalanan seperti terpal, selimut, matras, sajadah, mukena, pakaian, pampers untuk anak, hingga makanan siap saji berupa biskuit. Bantuan lainnya akan menyusul disesuaikan dengan data pasti dari korban yang terdampak," kata Maria.

Baca juga: Camat Senen sebut korban kebakaran di Bungur 40 kepala keluarga

Maria mengatakan nantinya akan ada bantuan untuk anak-anak yang juga terdampak kebakaran akan mendapatkan bantuan untuk mendukung kegiatan bersekolah meski berada di tengah pandemi COVID-19.

"Untuk anak-anak tadi cukup banyak kita lihat. Nanti anak-anak yang bersekolah baik SD,SMP, dan SMA yang terdampak kebakaran ini tentu kita bantu berikan seragam sekolah," ujar Maria.

Makan malam juga sudah disediakan oleh Sudin Sosial Jakarta Pusat khusus untuk malam ini berjumlah 200 boks.

Sebelumnya, pada pukul 13.45 WIB api diketahui membakar salah satu perumahan warga di RT 009 RW 006 di Jalan Kalibaru Timur 1, Bungur, Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Saksi: Angin kencang membuat api membakar dua RT di Bungur

24 unit mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat pun diturunkan untuk memadamkan si jago merah.

Ada tiga RT yang terdampak kebakaran itu yaitu RT 008, 009, dan 015 dengan jumlah 40 Kepala Keluarga dengan total 200 jiwa.

Warga menduga api berasal dari korsleting listrik, pendinginan api pun sempat terkendala karena faktor angin yang membuat api semakin besar.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020