Saat ini kami sedang mengimplementasikan akuisisi 22.000 EDC dengan Indomaret
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan untuk mengakuisisi 25.000 mesin Electronic Data Capture (EDC) dari berbagai merchant lokal dan nasional untuk meningkatkan perolehan pendapatan jasa atau fee based income (FBI) dan dana murah perseroan.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan persaingan bisnis saat ini membutuhkan beragam inovasi, khususnya di masa pandemi. Bank BTN telah melakukan transformasi digital untuk mendukung produk dan layanan perseroan agar dapat bersaing serta memberikan layanan terbaik bagi para nasabah.

"Sampai dengan akhir tahun, Bank BTN akan melakukan akuisisi sekitar 25.000 EDC yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah BTN sebagai bentuk layanan lebih yang dapat kami berikan. Kami terus berupaya mengeksplorasi berbagai strategi untuk meningkatkan pendapatan serta dana murah," ujar Pahala dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Sementara itu, Direktur Operation, IT, & Digital Banking Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan hingga kini perseroan telah merambah berbagai merchant yang berkaitan dengan sektor properti, sejalan dengan bisnis utamanya.

Bank BTN, lanjut Andi, telah menyediakan EDC mulai dari para pengembang, toko alat dan bahan bangunan, hingga kantor notaris.

Perseroan pun aktif mengakuisisi merchant dari sektor lain mulai dari makanan, fasilitas kesehatan, tempat wisata, hingga perusahaan retail.

"Saat ini kami sedang mengimplementasikan akuisisi 22.000 EDC dengan Indomaret," ujar Andi.

Menurut Andi, upaya memaksimalkan bisnis acquiring tersebut juga sejalan dengan komitmen meningkatkan dana murah. Tujuannya, tambah dia, yakni untuk mendukung bisnis pembiayaan perumahan perseroan dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah.

Adapun selain Indomaret, beberapa EDC merchant yang diakuisisi di antaranya Steak Hotel By Holicow, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Krisna Oleh-Oleh Khas Bali, The Keranjang, dan Alfamart.

Sementara itu, hingga akhir Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN itu mencatatkan jumlah transaksi melalui lini "electronic banking" mencapai lebih dari 132 juta transaksi. Jumlah tersebut naik sekitar 29,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 102,95 juta transaksi di periode yang sama tahun lalu.

"Kami akan terus memaksimalkan bisnis acquiring ini untuk mempermudah nasabah kami dalam bertransaksi menggunakan Bank BTN," kata Andi.

Baca juga: Sekitar 1.000 pengembang ikuti pelatihan REI-BTN
Baca juga: Bank BTN berharap pertumbuhan dana tahun depan dobel digit

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020