Dulu penjualan air purifier hanya 2.000 - 3.000 unit per bulan, kini bisa mencapai 10.000 per bulan
Jakarta (ANTARA) - Penjualan penjernih udara atau air purifier PT Sharp Electronics Indonesia melonjak hingga lima kali lipat sejak pandemi COVID-19, karena konsumen khawatir penyebaran Virus Corona.

"Dulu penjualan air purifier hanya 2.000 - 3.000 unit per bulan, kini bisa mencapai 10.000 per bulan," kata GM Senior Penjualan Domestik SEID Andri Adi Utomo di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan di tengah pandemi masyarakat semakin khawatir dengan penyebaran COVID-19 melalui udara, sehingga mereka mencari produk yang mampu menonaktifkan virus tersebut.

Karena itulah, lanjut dia, penjualan produk air purifier Sharp yang dilengkapi teknologi plasmacluster yang mampu menonaktifkan virus kian mudah dipasarkan dibandingkan sebelumnya.

"Kita sudah jual produk plasmacluster sejak tahun 2000, tapi respons masyarakat saat itu agak sulit, karena tidak terlihat bentuknya, baunya, maupun rasanya, cuma manfaatnya saja," kata Andri.

Baca juga: Sharp Indonesia catat penjualan tumbuh positif saat pandemi COVID-19

Sejak itu dilakukan uji lab bekerja sama dengan perguruan tinggi dan para pakar virus di Jepang tentang kemampuan plasmacluster pada air purifier untuk menjinakkan virus.

Penelitian terkini, menurut GM SAS Global Plasmacluster Equipment Divisi Perencanaan Produk Sharp Corp Hiromasa Okajima, menunjukkan plasmacluster mampu menonaktifkan virus corona termasuk jenis baru Covid-19 hingga 91,3 persen.

Oleh karena itu Andri semakin yakin produk air purifier Sharp bakal makin diminati di tengah pandemi ini. "Kita mau jual 15.000 unit per bulan," ujarnya.

Selain pada penjernih udara, teknologi plasmacluster juga dibenamkan pada produk elektronik lainnya seperti pengatur suhu dalam ruang (AC), lemari es, dan ion generator.

Menurut Andri, sejak 2000 sampai saat ini sekitar 1,5 juta unit produk elektronik berteknologi plasmacluster telah dipasarkan di Indonesia.

"Kami optimis produk berbasis plasmacluster bakal makin diminati, bahkan kini mampu menutupi penurunan penjualan produk elektronik yang turun sejak Maret," kata Andri yang optimis penjualan elektronik tumbuh positif pada kuartal IV.

Baca juga: Sharp Indonesia: Pasar elektronik bangkit pada Juni 2020

 
Penjelasan soal teknologi plasmacluster oleh PT Sharp Electronics Indonesia (ANTARA/HO/SEID)




Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020