Tokyo (ANTARA) - Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan lebih banyak orang asing memasuki  negara itu untuk tinggal lebih lama mulai awal bulan depan, sambil tetap membatasi  wisatawan untuk mencegah penularan COVID-19, surat kabar Asahi melaporkan pada hari Rabu.

Dalam upaya mencegah penyebaran virus corona baru, Jepang telah menerapkan beberapa pembatasan perjalanan paling ketat di dunia, bahkan penduduk tetap tidak dapat masuk kembali ke negara itu tanpa izin sebelumnya.

Pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan pada pelajar dan pebisnis dari tujuh negara pada akhir Juli.

Baca juga: Jepang buat masker dengan gagang agar bisa makan tanpa takut virus
Baca juga: Jepang akan perlonggar pembatasan masuk orang asing di tengah pandemi


Di bawah pelonggaran terbaru yang diusulkan, Jepang akan mengizinkan mereka yang tinggal lebih dari tiga bulan, seperti pelajar dan pekerja medis, untuk masuk dari negara mana pun, kata Asahi, mengutip berbagai sumber pemerintah.

Masuk akan dibatasi hingga 1.000 orang sehari, katanya.

Jepang sejauh ini berhasil menjaga infeksi virus corona dan kematiannya pada tingkat yang rendah dibandingkan dengan negara-negara yang terkena dampak paling parah, dengan kumulatif 79.900 infeksi dan 1.519 kematian.

Sumber : Reuters

Baca juga: Uji coba plasma darah COVID-19 Takeda Jepang dijadwalkan bulan ini
Baca juga: Pelaku bisnis Barat keberatan dengan larangan perjalanan Jepang

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020