Jakarta (Antara) -- Dalam rangka memperingati kemitraan jangka panjang antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan United States Agency for International Development (USAID) lewat program USAID Indonesia Clean Energy Development II (ICED II), pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan kerangka kerja untuk meningkatkan investasi di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
 
"Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan Peraturan Presiden tentang Feed-in Tariff untuk mendorong investasi energi terbarukan, yang tentunys bertujuan untuk menyediakan pasokan listrik bagi warga di daerah terpencil," ujar Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial di Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
ICED II merupakan proyek berdurasi lima tahun senilai 17,2 juta dolar AS yang berakhir September 2020 ini. Salah satu hasil dari proyek tersebut adalah terbentuknya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada ICED I pada 2011, yang memiliki target untuk mencapai target 23% energi terbarukan dalam bauran energi dan mengurangi 1 persen intensitas energi hingga tahun 2025. 
 
"Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada rekan-rekan atas kontribusi, visi dan kepemimpinannya dalam pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi. Saya berharap kami dapat melanjutkan menciptakan iklim investasi energi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan," kata Ego.
 
Sementara itu, Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn menyampaikan bahwa kemitraan USAID dengan Pemerintah Indonesia menyatukan inovasi dan teknologi terbaik Amerika dan Indonesia untuk memberikan energi terbarukan yang hemat biaya, andal, dan berkelanjutan kepada Indonesia.
 
"Bersama-sama, kita telah meningkatkan akses listrik untuk lebih dari tiga juta orang Indonesia, menarik investasi senilai 1,62 juta dolar AS untuk kemandirian energi bersih Indonesia," ungkapnya.
 
Selama lima tahun, ICED II telah memfasilitasi investasi di bidang energi bersih sebesar 1,62 juta Dolar AS, pendampingan teknis untuk penyelesaian pembangkit listrik tenaga energi bersih dengan total kapasitas 438,69 MW yang telah memberikan akses bagi 3,32 juta orang dan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 6,93 juta ton setara CO2. 
 
Proyek ICED II juga turut mendorong lahirnya 75 kebijakan/rencana/strategi pengembangan energi bersih nasional dan daerah, meningkatkan kemampuan 34 lembaga terkait energi bersih serta melatih dan membekali 8.898 orang dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mendukung transformasi energi di Indonesia. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020