Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar menginisiasi program pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar bisa lebih berdaya saing di pasar global, yang diwujudkan melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu Produk IKM di bidang industri furnitur, pangan, dan garam beryodium.

“Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga. Melalui pengujian serta sertifikasi produk, maka akan dapat meningkatkan citra IKM serta meraih kepercayaan dari pelanggan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Melalui penyelenggaraan bimbingan teknis ini, peserta akan diberikan pemahaman terhadap penerapan sistem manajemen mutu, manajemen produksi, proses sertifikasi SNI, pengujian produk, dan digital marketing.

Baca juga: Kemenperin bimbing perajin batik, agar bisa bersaing di kancah global

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing SDM Industri di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Doddy menjelaskan salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu produk serta menggerakkan kembali sektor industri, yakni melaksanakan program peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) IKM, di mana salah satunya melalui bimbingan teknis peningkatan mutu produk.

Baca juga: Kemenperin bangun infrastruktur digital dongkrak daya saing industri

Doddy berharap untuk produk yang telah memiliki standar mutu dan sertifikasi dapat didorong dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasarannya.

Menurut Doddy, melihat tren ekonomi digital yang berkembang pesat saat ini, IKM nasional harus didorong untuk aktif dalam memasarkan produknya melalui perdagangan daring.

“Untuk itu, kami ingin sektor IKM menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, dan serta membaca tren akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. Terkait dengan penerapan teknologi digital dalam pemasaran produk, maka hal tersebut telah sejalan dengan program pemerintah dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tandasnya.

Baca juga: Kemenperin terus genjot kinerja industri kimia, farmasi, dan tekstil

 

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020