Bandung (ANTARA News) - Markas Komando dan Asrama Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) tidak luput dari terjangan banjir besar yang melanda kawasan Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung, Jabar, Jumat.

Lokasi Mako dan asrama Yon Zipur yang terletak di Jalan Raya Mohamad Toha Kecamatan Dayeuhkolot tersebut tergenang banjir dengan ketinggian 50-150 centimeter yang menggenang hingga lapangan sepak bola di depan markas militer itu.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo secara khusus menjenguk para prajurit Yon Zipur dan keluarganya yang terpaksa mengungsi sejak Kamis malam karena ketinggian air di asrama militer itu mencapai 150 meter.

Penghuni asrama itu diungsikan ke Kompleks Asrama Yon Zipur lainnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari markas komanto satuan militer itu.

Dalam peninjauan ke Markas Yon Zipur, Pangdam III Siliwangi juga menyempatkan melakukan peninjauan ke lokasi Markas Komando dan asrama yang tergenang. Dalam kesempatan itu Pangdam juga membahas solusi mengatasi permasalahan banjir di sana.

"Mungkin ini banjir terparah, kami akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi di sini, termasuk juga memikirkan solusi yang baik bagi masyarakat korban banjir lainnya di sini," kata Pangdam yang didampingi Kepala Pendam III Siliwangi, Letkol Isa Haryanto.

Dalam kesempatan itu, Pangdam juga menyampaikan bantuan berupa dapur umum, tenda, bahan makanan serta kebutuhan lainnya untuk membantu anggota dan keluarganya yang terkena banjir.

Meski dalam kondisi markas yang terkena banjir, Pangdam meminta agar jajaran Yon Zipur tetap siaga dan tegar untuk membantu warga lainnya yang menjadi korban banjir di lokasi itu.

Lokasi asrama militer yang terletak di belakang Mako Yon Zipur tersebut berbatasan langsung dengan bantaran sungai Citarum yang terhalang oleh tanggul. Namun karena luapan Sungai Citarum kali ini sangat besar, maka genangan banjir masuk ke lokasi asrama.

Sementara itu banjir di Baleendah kali ini merupakan yang terburuk dalam dua dekade terakhir ini. Curah hujan yang ekstrim di kawasan cekungan Bandung menjadi penyebab parahnya bajir di kawasan Bandung Selatan yang telah meluas ke daerah lainnya seperti Kecamatan Banjaran dan Pameungpeuk.

Berdasarkan data sementara, banjir menggenang sekitar 10.000-an rumah penduduk di kawasan Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot. Banjir juga memutuskan arus lalu lintas Baleendah - Dayeuhkolot sehingga arus lalu lintas dialihkan melalui jalur Baleendah - Bojongsoang yang juga sudah tergenang setinggi 50 centimeter.

Sementara itu jumlah pengungsi terus bertambah dan tidak tertampung lagi di tempat pengungsian dan tenda-tenda. Sebagian warga terpaksa menginap di rumah penduduk terdekat, atau memilih tinggal di pinggir jalan menunggu banjir surut.

Bantuan sudah mengalir ke lokasi banjir itu, baik makanan, tenda, selmut, sarung bahkan perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Ketua PMI yang juga mantan Wapres Jusuf Kalla juga melakukan peninjauan ke lokasi banjir sambil menyerahkan bantuan.

Sementara itu Polda Jabar juga mengerhakan belasan perahu karet dan petugas untuk membantu warga di sana.
(U.S033/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010