London (ANTARA News) - Kelompok pengawas Hak Asasi Manusia (HAM) Inggris , Sabtu menyerukan pemeriksaan segera terhadap pernyataan-pernyataan bahwa pihak pasukan keamanan terlibat penyiksaan lebih dari 20 tersangka teror mereka.

Polisi siap memeriksa tuduhan-tuduhan bahwa pihak keamanan terlibat penyiksaan tahanan terakhir Inggris di Teluk Guantanamo , kata satu sidang pengadilan seperti dikutip AFP, Sabtu.

Kelompok "Equalities and Human Rights Comission (EHRC) membuat saran itu dalam sepucuk surat kepada Menteri Kehakiman Jack Straw.

Surat itu "menyerukan penyelidikan independen untuk memutuskan apakah para pejabat senior keamanan dan menteri-menteri menutup mata terhadap pengunaan `teknik pemeriksaan yang keras" oleh Amerika Serikat dan penggunaan yang sistematik penyiksaan oleh Badan Intelijen Pakistan , antara lainnya", kata EHRC di laman internetnya.

"Penyiksaan bertentangan dengan undang-undang Inggris dan hukum internasional dan nilai-nilai yag dijunjung tinggi Inggris," kata ketua komisi itu,Trevor Phillips.

Para menteri dan badan-badan pemerintah sedang menghadapi dugaan yang sangat serius mereka mengetahui bahwa warga-warga Inggris telah disiksa tetapi tidak melakukan tindakan untuk menghentikan penyiksaan itu.

"Inggris yang sebagai pemimpin hak asasi manusia tidak bisa dipahami jika pemerintah tidak segera melakukan satu proses peninjauan independen untuk menilai kebenaran atau jika tidak tentang dugaan itu.

"Pemerintah harus melakukan satu pemeriksaan yang independen yang terbuka dan transparan dengan publik secepat mungkin."

Pengadilan Jumat mengungkapkan soal tahanan Guantanamo Shaker Aamer seminggu setelah seorang hakim memerintahkan pengungkapan bukti penyiksaan sehubungan dengan mantan seorang tahanan Guantanamo , yang mendapat kecaman dari pihak berwenang Amerika Serikat.

Dalam kasus pekan lalu, yang melibatkan penduduk Inggris Binyam Mohamed, berkebangsaan Ethiopia , dokumen-dokumen yang disiarkan menunjukkan ia diborgol dan diancam akan "dihabisi" jika ia tidak membantu para pemeriksa AS.

Dalam sidang Jumat Pengadilan Tinggi mendengar bahwa para detektif Inggris memakai dokumen-dokumen rahasia berkaitan dengan pemeriksaan terhadap Aamer, yang dilakukan di kamp tahanan AS di Kuba itu sejak Februari 2002.

Pengacara Aamer,Richerd Hermer mengatakan polisi datang ke kantornya , Rabu.

"Tampaknya mereka kini sedang menyelldiki tuduhan yang disampaikan Aamer apa yang disebut keterlibatan badan keamanan Inggris dalam penyiksaan terhadapnya," katanya.

Aamer,42 tahun lahir di Arab Saudi tetapi menjadi penduduk tetap Inggris dan menikah dengan seorang warga Inggris yang tinggal bersama empat anaknya di London.

Para pengacaranya mengemukakan pada sidang pengadilan tahun lalu bahwa dokumen-dokumen pemerintah termasuk bukti bahwa para perwira intelijen Inggris hadir paling tidak dalam dua kesempatan ketika ia disiksa tetapi tidak membantu dia.

Menanggapi kasus Aamer, Kantor Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya terlibat "sejumlah tuduhan yang belum dibuktikan kebenarannya."

"Kami tidak menerima tuduhan keterlibatan Inggris dalam perlakuan buruk terhadapnya. Kami menolak keras setiap dugaan bawa kami menyiksa atau menganiaya orang atau meminta pihak lainnya melakukan hal seperti itu atas nama kami," kata seorang juru bicara.

Ia menambahkan : "Kami telah melakukan usaha-usaha keras atas nama Shaker Aamer. Kami terus tetap permintaan kami kepada pemerintah AS pada tingkat tertinggi bagi pembebasan dan pemulangan Aamer.

"Ini adalah satu keputusan bagi AS, tidak ada jaminan bahwa kami akan berhasil," tambahnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010